Entah Siapa dan Dimana ^_^


JANJIKU JIKA ITU KAU

Merugi aku mengingatmu..Wahai sebuah nama.
Karena kau hanya pelengkap cerita dalam perjalanan hidupku.
Walaupun kau terlibat dalam setiap langkahku,
tapi kau bukanlah takdir yang mungkin tidak diberikan ALLAH untukku.

Takkan sedikit pun terbagi Rasa ini untukmu
sebelum ALLAH memberi vonis bahwa kau adalah Imam Untukku.

Terserah jika kau bilang aku bunga yang tak bernyawa
bunga yang hening tanpa cinta pada yang lain.
atau kau bilang aku terlalu serakah pada cinta-Nya.
Tapi..Aku adalah Aku
Aku dalam prinsipku.
Aku dengan segala perbuatanku.
Aku dengan pertanggujawabanku.bukan kau yang tahu itu.

Namun..wahai sebuah nama,
jika suatu saat nanti, pada masa yang telah terungkap.
Kau mengenalku sebagai tulang rusukmu.
Kau tak perlu ragukan aku..
Aku akan berusaha menjadi apapun untuk menyertai langkahmu.

Aku akan..
Menjadi tongkat untuk memapahmu dalam kelelahan.

Aku akan..
Menjadi lentera dalam gelapmu.

Aku akan..
Menjadi sehelai kain yang mengusap peluhmu.

Aku akan..
Menjadi sajadah ketika kau bersujud menghadap-Nya...

Itu janjiku sebagai wanita yang mengimpikan kesholehan sejati..InsyALLAH.

Wahai sebuah nama..jika itu kau.

hanya satu tuntutku padamu.
Jaga dan Peliharalah Cintaku dan Cinta-Nya,
karena DIA yang membuat setengah cintaku mengenalmu...
Walau hanya setengah ku tahu kau takkan cemburu.
Karena keseluruhan cinta kita untuk meraih cinta yang hakiki yaitu cinta ALLAH SWT.



Setetes.embun@Ketika hati sulit untuk membalas rasa...(2 year ago)



Walaupun cuma receh

.....Perjalanan sore ini membuahkan satu pelajaran...pelajaran sederhana namun penuh makna.

Bismillahirrahmanirrahiim.

Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya angkot yang kosong pun melintas dihadapanku. tanpa perlu aba-aba..si sopir pun menghentikan mobilnya.
Alhamdulillah..tak terlalu penuh dengan penumpang.bisa duduk dengan nyaman tanpa desak-desakkan. :)

sekitar tiga meter kemudian ada seorang ibu-ibu dengan gembolan belanja yang lumayan banyak ikut naik dan duduk tepat disebelahku.
tatapan kami bertemu disertai senyum.
angkot melaju dijalurnya dengan kecepatan sedang. Kadang si angkot terpaksa berhenti dan merayap diantara teman-temannya yang lain, karena sikomo lewat alias macet. Sudah menjadi pemandangan biasa bagiku, tempat-tempat rawan kemacetan sudah pasti akan dilewati angkot yang aku tumpangi.
Diantara kemacetan itu, naik dua orang pengamen dengan gaya "anak metal" tubuh dipenuhi tato dan anting besar menghiasi telinganya. Dengan suara parau mereka membawakan lagu yang .(.maaf.).tidak jelas. sambil berteriak-teriak. matanya menatap satu persatu penumpang yang ada didalam angkot itu. UUD..Ujung-ujungnya Duit receh..yang gede juga boleh.
Ada beberapa penumpang yang cuek bebek..buang muka..da yang pura-pura lihat keluar jendela. (kayanya begitu..).ada yang asyik dengan teman obrolannya. Yah..ada juga yang memberi cepe..dua cepe dan gopek. dan kulihat siibu disamping mengeluarkan receh pula. setelah mendapatkan uang..dua pengamen itu pun turun.

Tidak lama kemudian masih pada jalur angkot yang merayap..naik lagi seorang pemuda yang sama..meminta sambil memaksa. Semua yang diangkot diam tidak bersua. kecuali si ibu. Dia kembali mengeluarkan duit recehnya dan diberikan pada di pengamen kedua.
Setelah si pengamen itu turun..penghuni angkot banyak yang menggurutu..
macam-macamlah...

Dipertigaan..jalur sudah mulai lancar...tapi angkot terpaksa berhenti kerena dihalangi si lampu merah.
hhmm...naik lagi pengamen berkaus biru dengan gitar kecil ditangannya..lumayan nih. lagu yang dibawakannya enak didengar. Si ibu dengan senyum kembali membagi uangnya...kali ini bukan receh, tapi lembar seribuan (apa recehnya sudah habis ya..pikirku).

angkot melaju kembali..
Ku tatap si Ibu itu sejenak..aku mulai berpikir, dari tadi hanya si Ibu itu yang dengan ringannya mau membagi duit didompetnya...walau yang mengamen bukan pengamen sebenarnya( maaf klo pengamenkan nyanyinya jelas..dan ga maksa). 4 pengamen yang silih berganti..semua dapat jatah dari si ibu. Walau banyak yang mengerutu dengan kehadiran mereka..tapi si ibu tetap tersenyum menyambut tingkah "unik" pengamen-pengamen itu.

belum selesai ku renungkan sesuatu..eh..ada pengamen lagi, mengamen tanpa nyanyi..cuma keprak-keprok. trus menadahkan tangan minta duit. Langsung mataku menoleh pada si ibu, dia kembali membagi duit lembaran seribunya pada sipengamen itu.

Subhanallah..
Semua pengamen yang menaiki angkot itu..mendapat jatah dari si ibu. Apa motivasi si ibu itu.?.dia rela memberikan uangnya pada beberapa pengamen yang sebenarnya "tak layak" untuk dikasihani. karena caranya yang memaksa...("tak layak"Pendapat salah satu penumpang yang menggerutu)
Apakah karena takut dengan kehadiran mereka jadi si ibu terpaksa mengeluarkan recehnya?
aku semakin penasaran dengan pertanyaan-pertanyaanku sendiri.

Akhirnya ku buka percakapan dengannya. ku awali dengan obrolan-obrolan ringan.
dan pertanyaan yang muncul dalam hatiku tak kuasa untuk kupendam.
" Bu..koq daritadi saya perhatiin, smua pengamen ibu kasih duit sih?padhal kan yang diterminal tadi pengamennya kaya gitu."
"hehheehh" dia hanya terkekeh.
"hhmm..apa karena takut bu sama penampilan mereka?takut diapa-apain mungkin klo kita ga ngasih." tanyaku lagi..sedikit ragu.
"bukan begitu juga neng...cuma receh  ya...kasih aja.  ga perlu liat mereka siapa. klo mereka bisa seneng sama receh yang kita kasih, kan kita juga seneng.hehe" jawabnya singkat disertai senyum lebarnya.
aku hanya mengangguk-angguk mengiyakan.
"emang sih kadang kita males ngasih ke brandalan kaya gitu, mending ngasih ke yang lebih butuh. tapi hari ini yang ngamen pada begitu semua..ya..emang rezky dia. berarti dia butuh kan ?walaupun kita cuma bisa ngasih recehan yang ga seberapa. Tapi kita udah buat mereka seneng. Ya..setelahnya mah Allah yang tahu buat apa receh dari kita tadi. bukan urusan kita lagi.."ujar si ibu lagi dengan santai..dengan senyum. Subhanallah..


Ya Rabbi...
Keikhlasan itu terjadi dalam tindakan yang spontan..tak perlu mikir ini itu..yang penting ngasih karena ALLAH..walaupun cuma receh. Tak perlu untuk apa mereka mempergunakan itu..setelahnya biar ALLAH yang tahu..urusan kita hanya membuat oranglain senang dan membagi rezki yang ALLAH berikan..urusan ini antara kita dan ALLAH.




Terimakasih guru kehidupan..kuliah diperjalanan sore ini berharga sekali untuk memulai meluruskan niatku kembali.




Love Emak Forever


Aku akan ceritakan tentang seseorang…

Dia seorang wanita..
Yang Sederhana dalam diamnya.
Yang mempunyai tatapan cinta..dalam setiap sorot matanya.
Tapi tak kupungkiri bahwa dia adalah wanita yang tertinggal dalam kehidupan. Pendidikannya sangat rendahan..dia tidak tahu bagaimana harus memulai hidup dengan kemewahan ilmu. Yang dia tahu hidup dimulai dengan  berusaha..yang penting halal.
Dia membanting tulang..demi yang ‘penting halal’. Dia terlihat tua sebelum waktunya. Keriput wajahnya kian terlihat..padahal jika aku bandingkan dengan wanita seumurannya..pasti dia masih terlihat cantik dengan paras miraclenya.
Wanita itu adalah emakku…
Ibu yang telah menjadi perantara hadirnya diriku didunia ini.
Dia wanita sederhana…tak indah dalam bentuknya.
Maupun dalam kehidupannya. Sekilas kupikir tak ada yang istimewa..
Sedikit aku akan ceritakan perjalanan kecilku bersamanya..hanya sedikit kenangan, sangat sedikit.. Hanya  43 % dari usia ku yang kini 23 tahun. Dibandingkan kenangan yang kutores bersama yang lain..
Aku masih sangat ingat…emak setiap malam bangun untuk memulai pekerjaan, membuat bubur kacang hijau yang akan kujual disekolah. Waktu itu aku masih duduk di bangku SD. Setiap malam emak melakukan rutinitas itu demi membantu ayah mencari ‘yang halal’ untuk keperluan sekolah kami…tanpa pernah melampiaskan lelahnya pada kami..
Setiap paginya dia kesawah dan keladang…demi’ yang halal’ pula..
Tentu tanpa mengeluh…

Kadang emak memarahi kami karena ndak mau kesawah..heee
"kan panas mak'..alasan populer yang aku dan kedua kaka ku selalu lontarkan pada emak.
ah..emak,sekarang jika aku mengingatnya aku sangatlah malu.
karena panas..emak rela membungkus badannya dengan baju panjang,celana panjang..dan topi ala petani diiringi masker menutupi sebagian wajahnya. Kalau dari kejauhan, entah siapa. laki-lakikah atau perempuankah. yah..begitulah emakku. Demi yang HALAL. Demi kami dan keluarga...dia lupakan pamor dirinya.

Kenangan yang walau sedikit itu kini membekas.. terukir indah didinding hatiku.

Emak...bukan wanita cerdas dan kaya..tapi keagungan dan ketulusannya lah..dia terlihat cerdas dalam menyikapi hidup dan hatinya kaya dengan kemuliaan.

Oh..emak
jika teringat semua..hati ini cuma terasa teriris dalam ketidakmampuan..bagaimana aku hendak membalasnya. tiada bandingan kasih sayangmu.
Apalagi teringatku pada suatu sore...
ketika aku datang padamu merengek-rengek meminta makanan yang hendak kau makan.
dengan rela kau tak jadi memasukkan makanan itu kemulutmu..kau berikan padaku sambil tersenyum penuh bahagia.

Dua tahun yang lalu..setelah 8 tahun aku mengembara meninggalkan mu di gubuk kecil itu.
Aku pulang tanpa kebanggaan..tapi kau masih menyambutku dengan penuh syukur.
Kau masakkan semua makanan kesukaanku..
Kau rela menghabiskan tabunganmu..yang bertahun-tahun kau simpan demi aku yang baru datang menyapamu setelah sekian lama..
tapi kau berusaha sembunyikan itu..entah kenapa. Kau selalu menjaga prasaan anak-anakmu.
emak..emak..

wanita tua itu..memancing tangisku.

Kini..
Hanya jemari ini yang bisa melukiskan semua kenangan bersamamu..
tanpa wujud..aku tak bisa hadir didekatmu.
emak..kutitipkan engkau pada-Nya saat ini.
Dulu dan sekarangmu tetaplah sama...Penuh kasih...Penuh cinta. dalam diammu ada kelembutan.
Dalam marahmu ada kekhawatiran untukku..agar aku tidak begini dan begitu. Marahmu sesungguhnya adalah kasih sayang.

*****
Inilah ceritaku tentang wanita tua itu..emakku tercinta.
semua orang tentu punya kenangan walaupun hanya secuil, dan seburuk apapun emak..dia pernah memanggil kita dengan "sayang' "anakku". Untuk itu..ingat-ingatlah..kenangan itu.
dikala kau sedang kesal padanya mungkin karena suatu sebab. 
atau kau merasa diganggunya..
atau kau merasa dia tidak adil padamu.
Ingat-ingatlah wajah tuanya sekarang...jemarinya yang keriput dulu pernah mengelus rambutmu.
senyum mudanya pernah menghiasi hari-harimu.

Ingatlah Allah letakkan surga ditelapak kakinya..
jangan kau sia-siakan!

"Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

Penjelasan:
Kalau berbakti masuk surga dan kalau bersikap durhaka kepada mereka masuk neraka.

sebelum terlambat..izinkan aku memelukmu..disuatu hari nanti.
sebelum terlambat izinkan aku mencium tangan rentamu.
sebelum terlambat...Ya Rabb...izinkan aku..menyadari bahwa ia adalah ibu yang pernah mempertaruhkan nyawanya untukku...
*****
Sebening tetesan embun pagi..
secerah sinarnya mentari.
bilaku tatap wajahmu ibu..
ada kehangatan didalam hatiku
air wudhu selalu membasahimu
ayat suci selalu dikumandangkan...
suara lembut penuh keluh dan kesah ....berdoa untuk putra putrinya..

oh ibuku..
engkaulah wanita yang kucinta..selama hidupku.
maafkan anakmu..
bila ada salah.

pengorbananmu tanpa balas jasa..

Ya Allah ampuni dosanya..sayangilah seperti menyayangiku.
berilah ia kebahagiaan di dunia juga diakhirat...(lirik shaka)
Aamiin.



Diruang rindu aku mengingatmu..@LOVE EMAK FOREVER....







Hmm...Cinta..cinta.

Buang-buang tulisan..

Hari ini aku ingin sedikit menafsirkan kata cinta dalam coretanku

Penafsiran sederhanaku tentang cinta...

cinta itu punya sejuta makna.
cinta itu dirasakan bukan hanya sekedar pengungkapan.
ia adalah ruh yang dapat menggantikan segalanya..
Seseorang yang sedang merasakan cinta..kadang dapat menjadi bukan seperti dirinya..
kadang menangis...
kadang bahagia..
kadang-kadang..terlihat tak waras karenanya. orang sering bilang love is blind.
Tapi menurutku..cinta buta penyebabnya adalah nafsu yang tak dapat dikendalikan. Dalam artian dihambakan oleh cinta.

yang kuat jadi lemah
yang lemah jadi kuat
yang cuek jadi peduli
semua karena cinta.
ah memang..terlalu ribet mencari pengartiannya.

Namun...
Menurutku ada sesuatu yang bisa dirasakan hati jika cinta itu menyapa. tapi, perlu di anilisis..apakah cinta yang dirasakan hati itu adalah cinta yang diiringi Rahmat-NYA.
Kadang manusia lupa bahwa cinta adalah titipan..mampukah kita menjaganya tanpa melupakan Sang Pemberi Cinta.

"Cinta yang baik tidak akan membuat kita bersedih apalagi gundah gelisah"
"Cinta yang berkah tidak akan membuat kita tersakiti apalagi menangisinya"
"Cinta yang suci selalu saling memberi,mengasihi,mempercayai,segalanya karena-NYA"


Cinta..
Cinta yang dirahmati..tidak akan mengajarkan pencintanya untuk menyakiti apalagi menghianati..ingat itu cinta!


Cinta...indah ia karena dalam keredhoan-NYA...











Bila cemas Mendatangi HATI


Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'iin.

Saudaraku yang budiman, kita janganlah pernah bermimpi dapat hidup dengan tenang dan bahagia sekiranya kita belum memiliki ilmu yang benar untuk mengarungi belantara dunia yang penuh dengan jebakan, rintangan dan ancaman berbahaya ini.

Cobalah tengok bagaimana kisah tarzan; semua hal yang mungkin dapat menyulitkan dan menyengsarakan, ternyata hal yang mudah saja bagi sang tarzan. Karena ia memiliki kunci pokok untuk mengatasi semua masalah dan kebutuhannnya tersebut, yakni ilmu. Ya tarzan tahu ilmu tentang seluk beluk hutan dan cara mengatasinya.

Tapi bandingkan dengan orang yang masuk ke hutan tanpa tahu seluk beluk hutan, tidak tahu cara menembusnya dan bagaimana menundukan binatang buas yang berkeliaran, niscaya dirinya akan dicekam perasaan tidak tentram, cemas, was-was, dan serba takut, walaupun dia berbekal ransel penuh dengan makanan, minuman, pakaian tahan dingin, dompet penuh uang serta senjata lengkap, tetapi karena tidak berbekal ilmu maka tetap saja kecemasan mendatangi hatinya.

Jadi apa sebenarnya ilmu untuk mengatasi rasa cemas dan was-was tadi? ilmunya hanyalah satu saudaraku, yakni ilmu dari Allah, dzat yang menciptakan dunia beserta segala isinya. Itulah Al Islam, dengan pedoman pokoknya berupa Al Qur’an dan As Sunnah. Semua rahasia kehidupan dunia dan akhirat dibeberkan dengan sempurna dan cermat di dalamnya, sehingga tidak ada satupun urusan, kecuali mesti ada rahasia jalan keluarnya.

Dengan demikian, kalau toh hidup ini kerapkali dicekam perasaan yang kacau balau dan menyengsarakan, maka penyebab pokoknya adalah karena kita kurang memahami ilmu dengan benar.

Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Ma’ud r.a, sahabat Rasulullah saw, untuk meminta nasihat. Wahai Ibnu Mas’ud, “ujarnya“ "berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram.Jiwaku gelisah dan pikiran pun serasa kusut, makan tak enak, tidur pun tidak nyenyak.”

Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasehatinya “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang membaca Al Qur’an, kau baca Al Qur’an atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian berkhalwatlah untuk menyembah-Nya, misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.

Setelah orang itu kembali ke rumahnya, diamalkannyalah nasihat Ibnu Mas’ud tersebut. Dia pergi mengambil air wudhu. Setelah itu, diambilnya Al Qur’an, kemudian dibacanya dengan hati yang khusyuk. Selesai membaca Al Qur’an, ternyata jiwanya berubah menjadi sejuk dan tentram, pikirannya pun menjadi tenang, sedangkan kegelisahannya hilang sama sekali. Wallahu a’lam.  

Hapuslah Air Mata di Pipi, Hilangkan Lara di Hati

Bismillahirrahmanirrahim...

Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan.

Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Jiwa yang rapuh pun berkisah pada alam serta isinya, bertanya, dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.

Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Sebuah fitrah pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik ketimbang menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan belaiannya, akan terbentuk jiwa-jiwa yang sholeh dan sholehah.

Duhai...
Betapa mulianya kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjaga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala pun telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, hamil, melahirkan, menyusui hingga keta'atan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana arena jihad fii sabilillah. Karenanya, yakinkah batin itu tiada goresan saat melihat pernikahan wanita lain di bawah umurnya? Pernahkah kita menyaksikan kepedihan wanita yang berazam menjaga kehormatan diri hingga ia menemukan kekasih hati? Dapatkah kita menggambarkan perasaannya yang merintih saat melihat kebahagiaan wanita lain melahirkan? Atau, tidakkah kita melihat kilas tatapan sedih matanya ketika melihat aqiqah anak kita?

Letih...
Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa, tanpa tahu adakah belahan jiwa yang menunggu di sana.

Duhai ukhti sholehah...
Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja, karena masih ada akhirat. Memang, setiap manusia telah diciptakan berpasangan, namun tak hanya dibatasi dunia fana ini saja. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya, insya Allah akan dipertemukan di akhirat sana, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia fana. Mungkin sang pangeran pun tak sabar untuk bersua dan telah menunggu di tepi surga, berkereta kencana untuk membawamu ke istananya.

Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri, duhai ukhti. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan wanita lain, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian.

Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu pun telah dituliskan-Nya.

Sabarlah ukhti sholehah...
Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.

Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri.

Semoga. Wallahua'lam bi shawab.

*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,
Penulis: Abu Aufa

Catatan: Tulisan ini adalah hasil editing dari tulisan lamanya Abu Aufa yang berjudul Usah Kau Lara Sendiri.
Abu Aufa : (Penulis buku Diari Kehidupan 2, telah diterbitkan oleh PT Syaamil Cipta Media, Bandung, 2004)

Belajar untuk BELAJAR


Belajar adalah proses yang tiada henti... 


Hakikatnya hidup ini merupakan rangkaian proses belajar dan menempa diri agar menjadi lebih baik senantiasa. Sungguh, begitu banyak hal dapat disarikan dari perjalanan detik demi detik kehidupan kita. Hal-hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar, kita keluarkan melalui lisan, semuanya bisa menjadi sesuatu yang sarat makna dan dapat memperkaya khazanah pengalaman kita untuk selanjutnya dijadikan modal bagi proses perbaikan diri, jika kita mau tentunya.

Little things mean a lot, ya, banyak hal kecil yang sesungguhnya memiliki makna yang begitu besar, jika saja kita mau sedikit lebih memperhatikan, sedikit melihat lebih ke dalam, dan sedikit saja berpikir. Ketika kita hanya memandang sesuatu dengan cara biasa, semuanya akan tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, seakan memang demikianlah seharusnya.

Ketika peristiwa-peristiwa yang kita temui atau kita jalani hanya lewat begitu saja, maka ia hanya akan menjadi masa lalu hampa nilai yang tidak dapat memberikan pengaruh apa-apa. Padahal jika kita mau sedikit saja menggali lebih dalam, mungkin tidak sedikit bekas-bekas berharga yang tertinggal di sana. Sebagaimana halnya mutiara, sebelum ada yang mengeluarkannya dari cangkang sang kerang, tidak ada yang dapat merasakan pancaran keindahannya.

Menjadi pembelajar sejati, hal yang cukup sulit dilakukan saya rasa. Bagi saya, seorang pembelajar sejati akan selalu mencoba mencari celah pembelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya maupun kejadian yang dialami oleh orang lain. Sungguh saya ingin menjadi orang seperti itu: yang senantiasa dapat memaknai hidup dari sudut pandang positif, yang mampu melihat nilai-nilai yang belum tersingkap, serta mampu memunculkan keberhargaan walaupun begitu tersembunyi adanya. Siapa yang tahu di dalam cangkang kerang yang gelap tersimpan mutiara yang begitu indah jika tidak ada yang mencoba menyelam ke dasar lautan dan mendapatkannya. Ya, mutiara itu akan tetap ada, terlepas dari apakah ada yang berusaha membuka cangkang kerang tempatnya bersemayam atau tidak.

Belajar, belajar, dan belajar, menunjukkan bahwa manusia benar-benar makhluk yang memiliki banyak kelemahan dalam dirinya. Belajar, bagi saya merupakan bagian dari proses menyaya (diambil dari istilah seseorang dalam sebuah tulisan *meng-aku), menjadi saya, saya yang benar-benar saya, saya yang benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi orang lain, semoga. Dan proses ini belum akan berhenti sampai ajal menjelang, dan maut datang menjemput. Saat itulah saya baru dapat menunjukkan dan mengatakan "Inilah saya, saya seutuhnya, saya yang sesungguhnya".

ftz12@yahoo.com


eramuslim.com

Tataplah mata bening mereka..


Mata Bening itu…
Bismillaahirrahmanirrahim..

Kira-kira umurnya sekitar 4 tahun.
Wajahnya bersih beraura indah,menyenangkan.
Matanya bening memancarkan kesucian.

***
Ditengah perjalanan selepas kuliah..
Baru setengah jam bis melaju mengitari jalanan. Naiklah se0rang anak kecil dngan sebuah b0t0l aqua ditangan mungilnya.
Mata beningnya menyor0t smua penumpang yang memenuhi bis. Ada pengharapan membias dari tatapan lembutnya. Dari poj0k kursi bis ku terus perhatikan ia. Ya Allah apa yang hendak dilakukan anak kecil yang bermata bening itu.?tanyaku dalam hati.
Crek..crek..crek..terdngar bunyi b0t0l aqua plastik yang dipukul2kan ke telapak tangannya.
Satu persatu bait lagu mulai dilantunkan. Tidak terlalu jelas apa yang dinyanyikan. Mengilu-ngilu bak burung yang bercel0teh. Masyaa Allah..terlalu jauh jarak tempat dudukku dnganmu nak. Ingin sekali kuraih tubuhmu lalu kupeluk erat. Duhai mata bening..kemanakah ibumu. Kenapa ia biarkan dirimu sendiri menghampar menjajaki jalan. Mencari yang seharusnya tanggungan ibu bapakmu.
"maaf teh.." aku tersentak ketika tangan lembut milik anak bermata bening itu mengulur ke arahku.
Ya Allah..kuperhatikan wajahnya sejenak..
Namun sekejap, secepat lincahnya..ketika bis berhenti menurunkan penumpang. Anak bermata bening itu mel0ncat trun dan sekelebat mata ia telah menghilang diantara kabut kesibukan manusia..

Anak bermata bening itu..

Benih cinta ayah dan bunda,tak sepatutnya kau disia-siakan..
Astaghfirullahal'adzim..
Ya Allah ampunilah kami..para orang tua yg tlah menyia-nyiakan amanah~MU..

Perintah berpegang pada Ad Din-NYA


1. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya. Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)

2. Tiada manusia mengabaikan sesuatu dari urusan agama untuk kepentingan keduniaan mereka, kecuali Allah menimbulkan bagi mereka perkara-perkara yang lebih membahayakan mereka. (HR. Ahmad)
3. Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat ini pada penghujung tiap seratus tahun orang yang memperbaharui (ajaran) agama mereka. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)

4. Akan datang satu masa, hati seorang mukmin cair sebagaimana cairnya timah dalam api disebabkan melihat bala dan peristiwa yang merugikan agamanya tetapi dia tidak mampu merubahnya. (Aththusi)

5. Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan lunak dan jangan sampai timbul dalam dirimu kejenuhan beribadah kepada Robbmu. (HR. Al-Baihaqi)

6. Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu. (HR Asysyihaab)

7. Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan kesalahan (yang tidak disengaja), lupa dan terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka. (HR. Ath Thobari)

8. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk diampuni dan kembali kepada jalan Allah yang telah Allah tangguhkan ajalnya sehingga dia sudah mencapai usia enam puluh tahun. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Jadi bila sudah mencapai usia 60 tahun dan belum mau bertobat atas perbuatan dosanya maka tidak ada lagi alasan baginya pada saat menghadapi perhitungan Allah.
9. Allah menyukai akan rukhsah-rukhsah-Nya[1] diterima dan diamalkan sebagaimana seorang hamba menyukai pengampunan-Nya. (HR. Ath Thobari)

10. Sesungguhnya Allah akan mendukung (mengokohkan) agama ini (Islam) dengan perantaraan seorang yang durhaka. (Mutafaq'alaih)

Catatan Kaki:
[1] Rukshah artinya dispensasi dan keringanan-keringanan dari Allah, seperti shalat Qoshar dan berbuka (tidak puasa) bagi musafir.

Ikhwan itu..hanya Deskrip

Ikhwan itu... Diakah?Entahlah.
Ku gambarkan dia dalam sketsaku yang tersirat...
Entah benar atau tidak,ku kenal dia seperti itu..

Dia dengan kemeja sederhananya selalu hadir memenuhi panggilan Allah
di Masjid dan Musholla.
Dia adalah sosok biasa.Dia tidak indah dalam pandangan mata,namun
Dia indah dalam pandangan hati.
.
Kata dan senyumannya tidak pernah berdusta selalu sejalan dengan apa yang diperbuatnya.
Dia pun sering merayu dan berkata manis..tapi hanya pada mahramnya.
karna dia begitu tahu kalimat yang terucap harus dipertanggungjawabkan.
Takut yang mendengar salah tanggap...

Dia punya bibir yang selalu bergerak menyebut asma Allah...
Dia juga punya mata yang tajam ketika memandang..dan
bila pandangannya terulang dia ucap Astaqfirullah.

Dia santun dalam berbicara..tua dan muda sama saja baginya.
kadang seperlunya saja..karna dia tahu untuk apa berbicara lebih yang tak membawa guna.

Dia bukan keturunan Nabi atau Shahabat,Ia manusia biasa yang juga bisa berbuat dosa.
Pernah suatu ketika dia menangis di sudut musholla,Entah mengenai perkara apa..
Namun terlihat jelas begitu kokoh hatinya...
Dia menangis karna dosa dan terus memperbaiki akhlaknya...

hati selalu bertanya..Diakah Ikhwan itu...

Dua Wanita Tua


Sudah lama niatan di hati ini terhalangi oleh kesibukan…niat hati ingin mengunjungi seorang wanita tua di sudut kota karawang. Sudah beberapa kali kuterima sms dari tetangganya..wanita tua itu menungguku!akan tetapi, kondisi selalu menyediakan alasan darurat untuk menghalangi langkah ku . namun,walaupun yang menjadi alasan  adalah kesibukan, hingga tak tersisa waktu untuk mengunjunginya, dibalik itu semua adalah karena belum adanya  kehendak dari  Allah.
Malam tui Alhamdulillah niatan itu terlaksana juga. Bersama sepupu..kami datang kerumahnya.
Tiba disana….
Didepan rumahnya..yang menurutku ‘tak layak huni ‘ bagi seorang wanita tua renta seperti dia.
Kami mngetuk pintu secara bersama..terdengar keras suaranya dari dalam. Menanyakan mungkin siapa gerangan yang berkunjung malam-malam begini. 
Dia membukakan pintu untuk kami….dan mempersilahkan kami masuk.
Mataku langsung menyorot sekeliling ruangan , tampak ‘menyedihkan’ atap yang ditopang sebatang bambu dan dinding tembok yang terkelupas dimana-mana. Hampir roboh..
Kami dipersilahkan duduk …
Kami awali dengan menanyakan keadaannya..berbincang-bincang sederhana…sepupu ku lebih mengerti apa yang dia diucapkan, karena si wanita tua itu menggunakan bahasa sunda fasih. Sedangkan aku tidak terlalu bisa dengan bahasa daerah ini. Hanya beberapa saja yang diucapkannya dapat aku pahami.
Ketika kami sedang berbincang-bincang…
Seorang wanita tua tiba-tiba melongo dari balik selimutnya… rupanya diatas banku panjang dihadapan kami ada seseorang yang sedang menikmati malam dalam peristirahatannya. Kami merasa mengganggu tidurnya. Tapi ketika menyadari kedatangan kami..dia menyapa kami dengan ramah.
Aku baru melihatnya kali ini. Siapa wanita tua yang satu ini?tanyaku dalam hati
Sepupuku yang faseh bahasa sunda langsung menanyakan perihal wanita tua itu.
Dari pembicaraan yang aku tangkap, wanita tua yang satunya lagi adalah adik kandungnya. Dia mulai tinggal dirumah itu bersamanya sudah hampir sebulan semenjak diusir oleh abang tertuanya. Sbab apa yang membuatnya ‘harus’diusir dari  tempat tinggalnya dulu, lalu dimana anak-anaknya, suaminya? Apakah dia tidak punya keluarga?. Semua pertanyaan itu berkecamuk dihatiku lalu tanpa kuutarakan pada sepupuku agar dia menanyakan perihal itu. Ternyata dia pun memikirkan hal yang sama.
Dari jawaban si wanita tua itu dapat kuterjemahkan kurang lebih seperti ini. “dulu nenek tinggal di abang tertua nenek, nenek tidak punya anak, dan suami nenek sudah lama meninggal. Sebab itu nenek menumpang dirumah abang ,ya itu abang nenek ini juga(sambil menunjuk pada wanita tua disebelahnya)mereka masih saudara kandung. tapi karena sekarang abang punya usaha penyewaan (rental) PS, akhirnya kamar yang biasa nenek tempati direnovasi mau dibuat tempat  main PS. Ya sudah mau tak mau abang nenek menyuruh nenek mencari tempat tinggal lain. Akhirnya tinggal disini sama kakak nenek  ini.” Cerita wanita tua itu tanpa sedikit pun menunjukkan kesedihannya dan tanpa beban…. Dia bercerita  dengan bahasa kebebasannya, dengan kebahagiaan dan keserhanaan yang saat ini dirasakannya. Tanpa menyimpan rasa tidak suka terhadap perlakuan abangnya. Abang tertuanya yang seharusnya melindunginya dari kesepian hidup, abang tertuanya yang seharusnya menyantuninya selepas kepergian suaminya, sebagai pengganti pelindungnya. Ya…abang tertuanya , siapa lagi selain itu. Tapi baginya “no problem” justru dia terlihat merasa bersalah telah merepotkan abangnya selama ini. Kerepotkan keluarga abangnya karena kerentaan di hari tuanya. Allahu Rabbi….
Kami yang mendengar celotehnya hanya bisa menghela nafas…berdoa dalam sanubari masing-masing….memohon yang terbaik bagi kelanjutan hidupnya. Bagi kedua wanita tua yang sederhana itu. Dua wanita tua yang menginspirasi jejak kaki kami untuk selalu mensyukuri  apa yang telah di takdirkan-NYA.
Kebahagiaan bukan karena berada dirumah yang mewah..
Kebahagiaan bukan karena memiliki keluarga yang lengkap..
Kebahagiaan bukan terletak pada keadaan  yang selalu baik untuk kita lewati…
Tapi kebahagiaan ..
Adalah sesuatu yang dirasakan oleh hati..
Walau jiwa terhempas..
Ujian rasanya seberat karang..
Namun bibir masih mampu menafkahkan seuntai senyum. Itulah bentuk dari bahagia…
Bahagia karena mampu mensyukuri nikmat dari-NYA. Allahu yaa Kariim..
“Nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?”
Hati ini terasa berembun …… menyaksikan wajah-wajah penuh syukur  dengan semangat sedang menceritakan ‘kesusahan hidup’ mereka.
Aku dan sepupuku saling menoleh, aku yakin hatinya pun berembun, berpikir dan merasakan apa yang aku rasakan…

Keterbatasan waktu membatasi kehadiran kami ditengah-tengah mereka…malam yang larut harus membuat kami mengucap pamit. Dengan ramah kedua wanita tua itu menghantarkan langkah kami hingga gerbang depan rumahnya…
Kami akhiri pertemuan malam itu dengan mengecup kedua tangan wanita tua itu..tangan dengan hiasan jari-jari yang sudah menua,tangan yang tampak lemah dalam kekuatannya. Tangan yang telah menggapai kesederhanaan dalam hidupnya….tangan yang mungkin telah banyak menadah memohon Rahmat dan karunia-NYA.
Dan kami akhirnya meninggalkan mereka dengan salaam ….mereka membalas dengan iringan tangan yang melambai…dengan wajah ceria seperti biasa..tanpa sedih tanpa beban.
“jika suatu saat tiba rentaku..mampukah aku masih menafkahkan seuntai senyum seperti mereka?disaat  keadaan yang kulewati tak selalunya baik” kalimat Tanya ini terpatri  dihati….semoga aku mampu ya RAbb…
Dalam perjalanan pulang . Kami hanya berceloteh tentang kedua wanita tua itu…tentang pelajaran hidup yang telah kami lalui malam itu…tentang KESEDERHANAAN tentang KESYUKURAN…dan akhirnya berbuah KEBAHAGIAAN…SUBHANALLAH..

jonezizou@karawang , 140212

Kesejatian Cinta

Cinta,
apakah kamu tahu apa itu cinta?
Sulit untuk menafsirkan arti dari cinta sesungguhnya.. cinta itu ada 2..ini menurut cinta yang menafsirkan bagian dari tafsiran cinta.
Cinta sejati dan cinta sejati yg berpenghulu pada cinta hakiki..
Cinta sejati
Cinta...
Cinta itu rindu
cinta itu harapan
cinta itu kebahagian
cinta itu pengorbanan
cinta itu kesucian
cinta itu memberi
cinta itu menjaga
cinta itu fitrah
cinta itu gelisah
cinta itu kesedihan
cinta itu gejolak hati
cinta itu membimbing
cinta itu ketentraman jiwa
Dan muara dari semua arti cinta adalah Anugrah..
Cinta sejati bukan hasrat..
Cinta sejati bukan keinginan..
Tapi menyelamatkan..
Menjaga apa yang dicintainya selalu dalam kebaikan.
Mengorbankan agar apa yang dicintainya selalu dalam kemuliaan.
Memberi dan membimbing apa yg dicintainya menuju kebahagiaan.
Ini adalah puncak dari cinta..
Yaitu cinta sejati..
Walau harus menyakiti hati dan membohongi diri,cinta sejati menginginkan apa yang di cintainya terselamatkan dari kemaksiatan...
Cinta sejati hanya milik para insani..
Cinta sejati tidak akan memudar karna benci..
cinta sejati adalah kesucian yang menginginkan kebaikan...
Namun..cinta sejati tidak akan melebihi dari bentuk kesejatian cinta yg hakiki.,
cinta sejati yang hakiki,
..takut kehilangan
..ingin memiliki
..gelisah untuk berpisah
..ingin di Rahmati
..takut tern0dai
...cinta sejati yang hakiki..adalah Milik ROBBUL 'IZZATI..
Tidak ada cinta yang melebihi Sang Pemberi Cinta..
Cinta sejati hanya berharap dalam suci dan halal dapat menghantarkannya pada cinta sejati yang hakiki...
Sem0ga Sang Pemilik semua CINTA meRAHMATI cinta sejati sehingga menghantarkan apa yang dicintainya memperoleh cinta ALLAH YG HAKIKI.. DALAM IKATAN YANG DI RIDHOI...
Amin Ya RABB..
Untuk para insan yang merasai cinta..harus beginilah cinta..cinta sejati..jangan ternodai karna hasrat ingin memiliki...!

Sahabat bagai Obat



Bismillahirrahmanirrahim
Ketika kupandangi obat-obat itu..perut dan mulutku bersekutu untuk menolaknya..tapi siapa sangka jika nanti kesehatanku semakin memburuk. Tentu aku pula yang akan merasakannya..
Akhirnya…3 macam bentuk tablet berwarna warni itu kupaksa masuk kedalam rongga mulutku..dengan bantuan segelas air putih,,,
……
Terdiam sejenak dalam renunganku..tentang obat-obat itu..
Disini bukan aku hendak ceritakan penyakitku ataupun fungsi macam-macam obat itu…tapi ada satu pelajaran berharga yang kudapat hari ini…
Obat..adakah yang dengan senang hati meminumnya?sungguh rasa obat itu PAHIT. Pahit namun menyembuhkan…
Dan yang kurenungi saat ini adalah tentang  sahabat…
*~* Sahabat bagaikan Obat*~*
Ketika seorang sahabat membeberkan keburukan-keburukan kita…lalu menegur kita dengan kerasnya…sekilas tentu terlihat..bahwa dia bukan ‘sahabat’. Menurut kita sahabat itu adalah yang selalu melindungi..mendukung setiap apa yang kita lakukan…ada disetiap suka dan duka…
Selama ini kita terperangkap dengan pikiran bahwa seorang sahabat…itu selalu memberi kebahagiaan buat kita.
Tapi..sesungguhnya cara seorang  sahabat menunjukkan sayangnya pada kita pun bisa dengan cara yg tidak kita sukai..yah..seperti obat. Pahit tapi menyembuhkan..
Dia tidak mendukung kita jika memang itu sebenarnya tidak baik untuk kita…
Dia memperlihatkan semua keburukan kita…seperti  memberikan sebuah cermin agar kita memperbaiki diri.
Teguran-tegurannya kadang menyakiti hati..
Membuat kita kadang berpikir…begitukah seorang sahabat?
Tapi…pikirkanlah…dia selalu ada disaat  kita terjatuh..dalam keburukan-keburukan yang kita lakukan sendiri tanpa kita sadari..dia berikan obat yang sangat pahit..agar kita ‘sembuh’ dan ‘sehat’ kembali..
Agar kita dekat kembali pada-Nya..agar kita merenungi kembali kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan…
Semua yang sahabat lakukan mungkin tidak sesuai keinginan kita…tapi begitulah obat, suatu saat dia akan menyembuhkan..membuat jiwa dan hati kita ‘sehat’ kembali karena teguran2nya lalu memapah kita untuk kembali mengatur langkah di jalan-Nya..
Jangan kecewa jika dia menegurmu bahkan menyebutkan keburukanmu…sesungguhnya itu adalah obat..agar kita ‘sembuh’ dari jalan yang salah..
……..
Untuk sahabat2ku yang tak mungkin aku sebutkan…terucap syukur yang teramat sangat…bahwa mengenal kalian aku seperti dilimpahi rezky dari-Nya..

Jazaakumullah khairan katsiir…
Untuk obat-obat yang kalian berikan disaat aku lemah dalam langkah..
Bahkan kadang saat futur mulai merenggut hati dan perbuatanku..kalian datang memberikan ‘obat’. 

Niat dan Tekad

....Dengan Asma Allah, Zat Yang Maha Agung.
Betapa rindu hati ingin menikmati malam bersama-Mu.Mengadukan semua keluhku..dalam diam yang selama ini tertahan.
***.
Lelah selepas pulang kuliah..shal bersandar disebuah kursi panjang .Dia membuka Laptop kecilnya...sekedar menghilangkan penat. Hmm....sudah lama tidak bersua di dunia maya..bagaimana ya kabar sahabat-sabahat tercintaku. Tulisan-tulisan mereka yang sering menjadi penyejuk hatiku. Aku rindu mereka..”selorohnya pelan.....
Akhirnya tidak tertahan pula rasa rindunya untuk sekedar menyapa mereka di dumay.
Banyak permintaan pertemanan..shal langsung mengomfirmasi semua. 3 undangan acara. 1 undangan walimahan seorang sahabat FB .seketika  Senyum simpul terhias bibirnya..
Aduhai sahabat, begitu jauh jarakmu....salam sayang dan doa insya ALLAH akan ku kirimkan sebagai kado di hari bahagiamu. Tulis shal di wall acara.
Yang menarik perhatian shal adalah pesan berjubel di inboxnya. ada 10 pesan masuk ditambah 120 pesan yang belum sempat dibacanya. Lekas dia membuka inbox...diperiksanya satu persatu. Kebanyakan pesan dari group dan klub-klub  kajian yang dia ikuti di FB. Sungguh  sangat bermanfaat kiriman-kiriman itu. Untuk menambah wawasan nya..tentang dunia islam, tidak hanya didunia nyata di dunia maya pun bias belajar ilmu agama. Di antara pesan-pesan itu, ada satu pesan “ tanpa judul”. Pengirim “ Arkan si pembelajar “. Penasaran ....Siapakah gerangan ini.??shal membatin.
Bismillah. Shal membuka pesan dari si pengirim yang begitu asing baginya. Jarang sekali nama itu muncul diberanda FB nya, atau shal saja yang merasa memang tidak terlalu memperhatikan nama-nama sahabat yang berjenis “ikhwan” itu ^_^”. Pikir shal.
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
Teruntuk hamba ALLAH yang bertabir dalam istikharahku.
( kening shal seketika berkerut. Semakin penasaran.)
Afwan sebelumnya tidak maksud menggoda apalagi mencela dengan datangnya pesan ini di inbox mu..hanya karena niat dan tekad yang menghantarkan ku untuk berikhtiar di jalan~NYA karena agama.
Yaa ukhti fillah ..setelahnya aku mohon jangan kau membenci atau mencela apalagi memutuskan silaturrahmi denganku disebabkan tulisan yang sedang kau baca ini. Niat dan tekad adalah ikhtiarku. Faidzaa ‘azamta fatawakaltu ‘alallah..
Sebelumnya dan sebelumnya...
Aku tidak pernah mengenal siapa dirimu.
Tinggal dimana dan bagaimana bentuk parasmu.
Yang aku hanya tahu..
Nama  akun “ SEBENING KILAU EMBUNI”
Kota asal “di sudut bumi pertiwi”
Dan tulisan-tulisan mu yang bernuansa islami..Subhanallah.
Ya ukhti...aku ingin mantabkan hati lewat ta’aruf jika dirimu berkenan. Niat dan tekad ini membuatku memberanikan diri menyatakan niat suci yang telah lama tersimpan di dasar hati.
Aku hanya hamba ALLAH yang tak punya apa-apa. Sebab itu aku tak berani janjikan apa-apa. Jangankan harta, cintapun aku belum punya. Aku hanya berikhtiar dan berdoa untuk menemukan apa yang telah dituliskan oleh~NYA.
Aku tak ingin berbanyak cakap dengan segala kelembutan...karena bahasa dengan kata-kata yang lembut pun bisa merusak benteng hati dan keyakinan. Tentu dirimu  lebih tahu akan kalimatku ini.
Ya ukhti...bersama tulisan ini aku  sertakan biodata yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan jikalau kau ingin menentukan pilihan. Aku sertakan pula nama dan no.HP Murabbi . untuk salah satu ikhtiar yang syar’i tentunya. Sebelumnya lewat percakapan ukhti dan teman-teman, aku tahu bahwa kamu adalah ‘Akhwat tarbiyah’. Sebab ini pula yang menjadi keyakinanku untuk menentukan pilihan.
Demikianlah, segala puji hanya bagi ALLAH..niat ini telah tersampaikan. Allahu’alam bidzaatis shuduuri...jika dirimu berkenan untuk melanjutkan ta’aruf ini maka balaslah pesanku dalam sebulan aku akan menunggu, namun jika hatimu meragu dan tak inginkan semua ini, tak apa jika tak kau balas pesanku ini dalam sebulan..selepas ini semoga ukhuwah tetap terjaga dan terbingkai dalam Rahmat~NYA..Aamiin.
Jazaakillahu khairan katsiir..
Baraakallahu fikii...
Arkan Al Aslam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Deg ...Masya Allah....apakah ini pilihan yang Kau tawarkan untukku ya Rabb.? Atau diriku telah menjadi fitnah bagi kaum Mu . Adam. Atau ini cara Mu yang Kau tunjukkan pada ikhwan itu. Hingga ia sampaikan niatnya padaku?....lirih shal setelah membaca isi pesan itu .kini dibenakknya dipenuhi keluh.. resah dan bimbang mengkabuti hati.
Sejenak shal membaca dengan cermat biodata yang  dilampirkan oleh si arkan yang mengiriminya pesan tadi. “ hhmm…tempat tinggalnya tidak jauh dariku, hanya berjarak melewati dua kabupaten. Pekerjaan, guru honorer di sebuah SDIT swasta.” Celotehnya sendiri sambil matanya melirik kosong kesna kemari..

Senja tiba di pelupuk mata....shal menyimpan semua cerita kebingungan  ini dalam hati. Dia bergegas pulang.
***
Ya ALLAH yang Maha Mengetahui segala isi hati...teguhkanlah hatiku pada agama~MU.
Dalam keyakinan dan cemasku aku letakkan segala pengharapan hanya pada~MU.

Bulir hujan berdenting diantara dedaunan...menyentak hati yang sedang menunggu.
 Sudah 2 minggu tak ada pesan di inbox arkan, terutama pesan dari Sebening kilau Embun  yang sedang dinantinya.Arkan merasa malu jika memikirkan kembali apa yang dia lakukan tempo itu. Meminta seseorang untuk berta’aruf. Teman di dunia maya...entah benar atau tidak apa yang dia lakukan itu. Namun, arkan sangat yakin pikiran yang terlintas dalam istikharahnya itu adalah petunjuk dari Allah. Sebelumnya arkan sudah 2 kali  berta’aruf lewat perantara Murabbinya. Tapi Allah belum memberikan jawaban atas doa-doanya. Dan baru kali ini niat dan tekad yang kuat menjadi ikhtiar untuk mencari tulang rusuknya, yang mungkin ada di dunia maya.
Wallahu’alam....(belum menjadi Takdir masih dalam Rahasia Ilahi)..batinnya berseloroh
Sudah 2 minggu pula sejak pesan itu dillayangkan arkan pada si pemilik akun sebening kilau embun, si sebening kilau embun tidak pernah hadir di beranda dunia maya. Dia menonaktifkan akun FB nya.
Astaghfirullah ...
Afwan ya ukhti..telah mengganggumu dan aktivitasmu di FB. Ucapnya karena rasa bersalah.Hatinya kini memilu karena mungkin ini salahnya..
Bismillahi tawakaltu ‘alallahi. Innallaaha ‘aliimuun hakiim..”bisiknya lagi pada diri..menguatkan kembali niatnya yang mulai rapuh.

Tok..tok..tok...
Suara itu memenuhi ruangan kamar arkan, mengagetkan. Terlihat seseorang menunggu diluar menunggu untuk dibukakan pintu.
“Assalamu’alaikum...”
“wa’alaikumsalam warahmatullah...”sahut arkan dari dalam sambil bergegas membukakan pintu.
“ hai rasyid, apa kabar?” berseri wajah arkan ketika dia menerima seorang tamu, yang ternyata sahabat lamanya sewaktu kuliah dulu. Dia mnyapa rasyid dengan wajah ceria.
“khair walhamdulillah , kamu sendiri bagaimana sekarang?’
“ alhamdulillah seperti yang kau lihat sekarang, sehat wal’afiat kan.”
“ayolah masuk dulu!” arkan merangkul bahunya dan mengajak rasyid masuk.
Obrolan pun mengalir sahut menyahut. Seputar kegiatan mereka masing-masing dan pada akhirnya obrolan mengarah pada target masa depan.
“ wah, aku tak sangka kau berani melakukan hal itu..” tanggapan rasyid, setelah arkan ceritakan semua yang sedang terjadi padanya.
Arkan hanya tertunduk malu...
“hahay...kenapa diam, tak usah malu!’’ ternyata rasyid bisa merogoh isi hati arkan.
“justru aku malah salut padamu, cara yang kau lakukan begitu rapih dan syar’i sob. Insya ALLAH. Kamu tahu teman ku pun ada yang melakukan hal sepertimu...mencari tulang rusuknya didunia maya....” Spontan arkan menoleh dan tertarik dengan kalimat terakhir rasyid.
“ Lalu..???”
“ tapi sayang sob, jalan yang di tempuh tak sesuai syari’at, tanpa perantara dia meminta no. Ponsel si akhwat dan terus menghubunginya dengan mengumbar kata-kata manis bernuansa islami dan janji-janji. Yah, kita tentu tahu, bahwa kaum hawa itu mempunyai hati selembut salju,jika disentuh oleh kehangatan sedikit maka salju itu akan meleleh...”
“ ah..kamu bisa aja ya mendeskripsikan hati wanita itu...hmm..sebab sudah pengalaman ya?heheh..” arkan menyela cerita rasyid dengan sedikit candaan.
Rasyid  hanya senyam-senyum....sambil reflek garuk-garuk kepala (kebiasaan jika dia salah tingkah).
“.....dan si akhwat pun sangat berharap, namun hal yang tidak aku sangka, si ikhwan tadi ternyata tidak hanya melakukan hal itu pada satu akhwat, dia juga meminta no. Ponsel dari akhwat-akhwat yang lain. Na’udzubillah. Walhasil, ya si akhwat yang akhirnya tahu apa yang dilakukan si ikhwan itu padanya, sangat..sangat terluka.”
Cerita Rasyid sambil menatap arkan, seakan menyampaikan pesan lewat tatapan lembutnya.
“ Afwan, sob aku ceritakan ini padamu agar kita dapat mengambil ibrahnya, agar kita berhati-hati dengan hati...terutama hatinya kaum hawa. Kasihan bukan jika kita harus menyakiti mereka karna perlakuan kita. Tapi aku yakin sobatku yang satu ini punya niat yang tulus dan benar-benar berlajan di syari’at~Nya. Insya ALLAH” lanjut rasyid diakhiri dengan nasihat yang menyentuh hati arkan.
“ Insya ALLAH..Syukran sob, Semoga ALLAH Ridhoi niatku”
Rasyid menepuk pundak arkan seraya mengaminkan.
“ Tetaplah menunggu dengan sabar, setelah kau berikhtiar dan berdoa. Jawaban dari Allah apapun itu adalah yang terbaik” Pesan terakhir rasyid sebelum akhirnya ia pamit pulang.
 Rasyid sendiri sudah menikah dan telah dikaruniakan seorang putri yang sekarang berumur 3 tahun. Dia menikah dengan seorang Akhwat rekomendasi dari kakak perempuannya.
***
Lelah hari ini lenyap seketika....
Sebongkah kebahagiaan kini berkarang dihati arkan. Ketika ia membuka FB, ada akun sebening kilau embun  yang kembali bersua.
Bismillahi..”Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibadah yang baik” HR. Abu Daud’
Status yang dia update sore ini, setelah beberapa minggu dia menghilang dari dunia maya. Setidaknya ada rasa lega di wajah arkan setelah melihat  kembali aktivitas sebening kilau embun, walaupaun  setelah arkan membuka inbox tidak ada pesan balasan darinya.
Ah....statusnya menjadi penyemangatku. Sangat tepat sekali untuk menggambarkan keadaanku saat ini. Husnudzon Lillaah....apapun jawaban yang Allah berikan atas doa dan ikhtiarku adalah yang terbaik dari yang baik. Alhamdulillah wasyukurillah” gumam arkan dengan penuh semangat
Arkan termenung sejenak dalam pikirnya.sepertinya sudah sebulan semenjak pesan itu dilayangkan pada sebening kilau embun tapi saat ini arkan .belum menerima balasan darinya.
“Ah.. Bukan waktunya lagi aku harus memikirkan hal itu. Yang telah berlalu adalah keputusan~NYA..ada rahasia lain yang belum Dia tampakkan padaku...”ujar arkan menyemangati diri sendiri.
Bila hatimu selalu terjaga karena Allah, pastilah baik pula semua jalan hidupmu...baca lagi Surah An-Nur...!! pesan dari Murabbi pada halaqoh pekan ini semakin menambah kekuatan dan kepasrahan arkan di jalan~NYA.
Hari ini adalah saatnya bersilahturahmi...
Arkan memiliki dua hari untuk berlibur setelah lima hari penuh dia habiskan untuk mengajar di sekolah ,dia tidak ingin membuang-buang waktu dirumah tanpa kegiatan. Lalu Arkan membuat daftar kunjungan, daftar terakhir adalah bersilaturrahmi kerumah Rasyid sahabat lamanya di hari kedua. Sebelum berangkat arkan menyempatkan diri menyapa dunia maya dengan sederet kata bersemangat. Namun ada yang lain hari ini.satu pesan di inbox. Kaget bercampur heran. Sebening embun pagi mengiriminya pesan...
Wa’alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Akhi Arkan Al Aslam yang di rahmati Allah....jazaakallah khairan katsiir, atas niat akhi ingin menjalin silaturrahmi di dalam keridhoan Allah.
Afwan sebelumnya...ini adalah hari terakhir dari tanggal dimana akhi mengirimkan pesan kepada saya tempolalu. Jika baru hari ini saya membalas dan berarti memberikan jawaban, ini adalah kuasa Allah. Begitu banyak pertimbangan yang saya konsultasikan terutama kepada Allah, Murabbi dan kepada keyakinan saya sendiri. Allah memberikan jawaban lewat istikharah dengan menumbuhkan keyakinan di hati saya untuk mengawali ta’aruf ini. Untuk selanjutnya Allahu a’lam, masih dalam rahasia~NYA.
Yang membuat saya mempertimbangan tarawan dari akhi adalah kesyar’i-an yang akhi telah tunjukan lewat cara akhi menyampaikan pesan kepada saya. Akhi melampirkan biodata lengkap dan memberikan no. Murabbi sebagai perantara ta’aruf kita. Akhi tidak mengganggu dan mengotori benteng hati saya dengan tidak meminta no.ponsel saya ( afwan...belajar dari pengalaman akhwat-akhwat sahabat saya yang berta’aruf lewat dunia maya). Sebab inilah saya menonaktifkan FB hampir sebulan agar akhipun tidak terkotori hatinya dan terganggu dengan aktivitas saya di FB. Selama akhi menunggu...
Bismillahi...
Ini no. Murabbi saya dan alamatnya. Silahkan akhi bersilaturrahmi kekediaman Murabbi saya, jika sekiranya belum goyah pendirian antum untuk berta’aruf. Saya telah titipkan biodata disana. Antum bisa membuat biodata kembali untuk diserahkan kepada Murabbi saya. Insya Allah, jika Allah meridhoi keberkahan akan membersamai kita..Aamin.
........................................
Subhaanallah walhamdulillah....
Sungguh Kau Pembuat skenario terbaik...jalan terbentang itu kau tampakkan ketika aku sangka inilah batas akhir perjalanan. Aku ingin berbalik kembali dan mengambil arah jalan~Mu yang lain.” Bisik arkan penuh syukur
Insya Allah biizdnillaah...” ucapnya.daftar kunjungan silaturrahminya bertambah satu, bukan untuk kunjungan yang terakhir, akan tetapi kunjungan yang pertama di hari esok. Liburan hari kedua.
Dia me tutup FB dengan sebuah status...
“ Iman paling afdhol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertai dimanapun kamu berada.” HR. Ath Thobari.
*** Embun pagi melumat cahaya mentari dalam bulirnya yang memilau...memambah koleksi keindahan semesta ciptaan~NYA. Subhanallah...  Beginilah skenario terindah-NYa.  



Terinspirasi dari kisah sahabat dumay....semoga Allah meRahmatinya.
Edit@note:setetes.embun