BAB I
PENDAHULUAN
Mempersiapkan
lulusan pndidikan memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan
ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan
nyata dilapangan. Untuk kepentingan tersebut
pemerintah memprogramkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
sebagai tindak lanjut dari pembaharuan kurikulum berbasis kompetensi.KTSP
merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan
serta merupakan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan
berbagai ranah pendidikan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya
pada jalur pendidikan sekolah.
Diantara
gerakan mutu pendidikan, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP), sebagai acuan bagi pelaksanaan pendidikan di Indonesia. SNP
merupakan kriterian minimal tentang system pendidikan di seluruh wilayah hokum
Negara Kesatuan Republik Indonesia , untuk menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat.
SNP
yang telah ditetapkan pemerintah mencakup standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana. Standar pengelolaan , standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan. Dari delapan standar tersebut, yang telah dijabarkan dan telah
disahkan penggunaannya oleh mendiknas adalah standar isi dan standar
kompetensi, karena dua tema ini
merupakan landasan pengembangan KTSP.
BAB II
PEMBAHASAN
MEMAHAMI DAN MEMAKNAI
STANDAR ISI
Standar
isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
criteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar
isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar
Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi memuat kerangka dasar , struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/ akademik.
A.
Kerangka
Dasar Kurikulum
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar,
materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelanggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan
tujuan pendidikan. Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
1. Kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia; yang dilaksanakan melalui kegiatan
agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan, dan teknologi, estetika,
jasmani, olah raga, dan kesehatan.
2. Kelompok
matapelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; yang dilaksanakan melalui
kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa , seni dan budaya, serta
pendidikan jasmani.
3. Kelompok
matapelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; yang dilaksanakan melalui
kegiatan bahasa , matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social,
keterampilan, kejuruan, teknologi, informasi dan komunikasi, serta muatan local
yang relevan.
4. Kelompok
matapelajaran estetika; yang dilaksanakan melalui kegiatan bahasa, seni dan
budaya, keterampilan, dan muatan local yang relevan.
5. Kelompok
matapelajaran jasmani , olah raga dan kesehatan; yang dilaksanakan melalui
kegiatan jasmani , olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan
muatan local yang relevan.
Ruang
lingkup setiap kelompok mata pelajaran diatas adalah sebagai berikut.
No
|
Kelompok
Mata Pelajaran
|
Ruang
Lingkup
|
1
|
Agama
dan Akhlak Mulia
|
Dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia.
|
2
|
Kewarganegaraan
dan Kepribadian
|
Dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
|
3
|
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
|
Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi , dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Pada SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.
Pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan,
dan kemandirian kerja.
|
4
|
Estetika
|
Dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas , kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresi keindahan dan harmoni.
|
5
|
Jasmani
, Olahraga dan Kesehatan
|
Pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta menanamkan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
Pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin,
kerjasama dan hidup sehat.
|
B.
Struktur
Kurikulum
Struktur
kurikulum merupakan pola dan susunan matapelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Muatan local dan kegiatan
mengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
1.
Struktur
Kurikulum mendidikan Umum
Struktur kurikulum pendidikan umum
terdiri dari struktur kurikulum SD/MI, struktur kurikulum SMP/MTs, dan struktur
kurikulum SMA/MA.
a. Struktur
kurikulum SD/MI
KOMPONEN
|
KELAS
DAN ALOKASI WAKTU
|
I
|
II
|
III
|
IV,
V, & VI
|
A. Mata
pelajaran
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
3
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
5
|
4. Matematika
|
5
|
5. Ilmu
Pengetahuan Alam
|
4
|
6. Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
3
|
7. Seni
Budaya dan Keterampilan
|
4
|
8. Pendidikan
Jasmani, olahraga dan Kesehatan
|
4
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
Jumlah
|
26
|
27
|
28
|
32
|
|
|
|
|
|
|
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Catatan
:
1. Muatan
local merupakan kegiatan kurikuler umtuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan cirri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan dalam mata pelajaran yang ada.
2. Pengembangan
diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan , bakat, minat setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Dapat dilakukan dalam bentuk
ekstrakurikuler
3. Pembelajaran
pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
4. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
5. Alokasi
waktu 1 jam pembelajaran adalah 35 menit.
6. Minggu
efektif dalam 1 tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
b. Struktur
Kurikulum SMP/MTs
KOMPONEN
|
KELAS
DAN ALOKASI WAKTU
|
VII
|
VIII
|
IX
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
6. Ilmu
pengetahuan Alam
|
4
|
4
|
4
|
7. Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
8. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan/
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
32
|
32
|
32
|
2*)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Catatan
: Alokasi waktu 1 jam pembelajaran
adalah 40 menit.
c. Struktur
Kurikulum SMA/MA
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA
dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti
oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjuruan
yang terdiri atas empat program :
1) Program
Ilmu Pengetahuan Alam
2) Program
Ilmu Pengetahuan Sosial
3) Program
Bahasa
4) Program
Keagaamaan , khusus untuk MA
a) Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas X
KOMPONEN
|
ALOKASI WAKTU
|
Smt
1
|
Smt
2
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
4
|
4
|
6. Fisika
|
2
|
2
|
7. Biologi
|
2
|
2
|
8. Kimia
|
2
|
2
|
9. Sejarah
|
1
|
1
|
10. Geografi
|
1
|
1
|
11. Ekonomi
|
2
|
2
|
12. Sosiologi
|
2
|
2
|
13. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
14. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
16. Keterampilan
/ Bahasa Asing
|
|
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
38
|
38
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Catatan : Alokasi waktu 1 jam
pembelajaran adalah 45 menit.
b) Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA
KOMPONEN
|
KELAS
DAN
ALOKASI WAKTU
|
Kelas
XI
|
Kelas
XII
|
Smt
1
|
Smt
1
|
Smt
2
|
Smt
2
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
4
|
6. Fisika
|
4
|
4
|
4
|
4
|
7. Kimia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8. Biologi
|
1
|
1
|
1
|
1
|
9. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
10. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Keterampilan
/ Bahasa Asing
|
|
|
|
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
39
|
39
|
39
|
39
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Catatan : Alokasi waktu 1 jam adalah 45
menit.
c) Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPS
KOMPONEN
|
KELAS DAN
ALOKASI WAKTU
|
Kelas
XI
|
Kelas
XII
|
Smt
1
|
Smt
1
|
Smt
2
|
Smt
2
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
4
|
6. Sejarah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
7. Geografi
|
3
|
3
|
3
|
3
|
8. Ekonomi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
9. sosiologi
|
3
|
3
|
3
|
3
|
10. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan
/ Bahasa Asing
|
|
|
|
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
39
|
39
|
39
|
39
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
d) Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program Bahasa
KOMPONEN
|
KELAS DAN
ALOKASI WAKTU
|
Kelas
XI
|
Kelas
XII
|
Smt
1
|
Smt
1
|
Smt
2
|
Smt
2
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
5
|
5
|
5
|
5
|
4. Bahasa
Inggris
|
5
|
5
|
5
|
5
|
5. Matematika
|
3
|
3
|
3
|
3
|
6. Sastra
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
7. Bahasa
Asing
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8. Antropologi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
9. Sejarah
|
2
|
2
|
2
|
2
|
10. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan
|
|
|
|
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
39
|
39
|
39
|
39
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
e) Struktur
Kurikulum MA Kelas XI dan XII Program Keagamaan
KOMPONEN
|
KELAS DAN
ALOKASI WAKTU
|
Kelas
XI
|
Kelas
XII
|
Smt
1
|
Smt
1
|
Smt
2
|
Smt
2
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
4
|
6. Tafsir
dan Ilmu Hadist
|
3
|
3
|
3
|
3
|
7. Ilmu
Hadist
|
3
|
3
|
3
|
3
|
8. Ushul
Fiqih
|
3
|
3
|
3
|
3
|
9. Tasawuf/
Ilmu Kalam
|
3
|
3
|
3
|
3
|
10. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan
|
|
|
|
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
38
|
38
|
38
|
38
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Di tentukan oleh Departeman Agama
2.
Struktur
Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
a) Struktur
Kurikulum SMK/MAK disajikan sebagai berikut :
KOMPONEN
|
ALOKASI WAKTU
|
Kelas
X, XI, XII
|
Jam
Pelajaran Per Minggu a)
|
Durasi
Waktu
|
A. Mata
Pelajaran
|
|
|
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
192
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
192
|
3. Bahasa
Indonesia
|
2
|
192
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
440
b)
|
5. Matematika
|
4
|
440
b)
|
6. Ilmu
pengetahuan Alam
|
2
|
192
b)
|
7. Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
2
|
192
b)
|
8. Seni
Budaya
|
2
|
192
b)
|
9. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
192
|
10. Kejuruan
|
|
|
10.1
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
|
2
|
202
|
10.2
Kewirausahaan
|
2
|
192
|
10.3
Dasar Kompetensi Kejuruan c)
|
2
|
140
|
10.4
Kompetensi Kejuruan c)
|
6
|
1000
d)
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
192
|
C. Pengembangan
Diri e)
|
(2)
|
(192)
|
Jumlah
|
36
|
3950
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
Keterangan :
a) Alokasi waktu pelajaran per minggu adalah
jumlah jam minimal bagi setiap program keahlian.
b)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program
keahlian.program keahlian yang memerlukan waktu lebih , diintegrasikan ke dalam
kelompok Dasar Kompetensi Kejuruan.
c) Terdiri
dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap
program keahlian.
d) Jumlah jam kompetensi kejuruan pada dasarnya
sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku didunia kerja
tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
e) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
Implikasi
dari struktur kurikulum diatas adalah
sebagai berikut :
Didalam
penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi dalam 3 kelompok,yaitu :
a. Kelompok
Normatif, mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan, dan seni budaya.
b. Kelompok
Adaptif , terdiri dari mata pelajaran bahasa inggris, matematika, keterampilan
computer dan pengelolaan informasi, kewirausahaan, IPA, dan IPS.
c. Kelompok
Produktif, terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam dasar
kompetensi kejuruan dan kompetensi kejuruan.
Kelompok adaptif dan produktif adalah
mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program
keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternative lain.
1. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan
dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan program keahlian untuk memenuhi standar
kompetensi kerja didunia kerja.
2. Pendidikan pada SMK/MAK diselenggarakan dalam
bentuk pendidikan system ganda.
3. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka
adalah 45 menit.
4. Beban belajar pada SMK/MAK meliputi kegiatan
pembelajaran tatap muka, praktik disekolah dan kegiatan kerja praktik didunia
usaha/industry ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
5. Minggu efektif pada SMK/MAk adalah 38 minggu
dalam satu tahun pembelajaran.
6. Lama penyelenggaraan pendidikan pada SMK/MAK
tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
3.
Struktur
Kurikulum Pendidikan Khusus
Struktur
kurikulum dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, dan/atau social berdasarkan standar kompetensi lulusan,
standar kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi mata pelajaran.
Peserta
didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual dibawah
rata-rata, dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti
kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta didik
yang disertai dengan kemampuan intelektual dibawah rata-rata, diperlukan
kurikulum yang sangat spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk mendorong
kemandirian dalam hidup sehari-hari.
Untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memerlukan pindah jalur
pendidikan antarsatuan pendidikan yang setara sesuai dengan ketentuan pasal. 12
ayat (1). E Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, maka mekanisme pendidikan bagi peserta didik melalui jalur formal
dapat dilukiskan sebagai berikut :
SDLB SMPLB SMALB Masyarakat
Jalur
1
ALB/ABK
Jalur 2
SD/MI SMP/MTs SMA/MA PT/Masyarakat
SMA/MA
Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, struktur kurikulum satuan Pendidikan Khusus
dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kurikulum
untuk peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di
bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB A, B, D, E ; SMPLB A, B, D, E ; SMALB A,B,D,E ( A = Tunanetra, B = Tunarungu, D =Tunadaksa
ringan, E = Tunalaras ).
2. Kurikulum
untuk peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual
dibawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB C, C1, C2, D1, G; SMPLB
C, C1, C2, D1, G; SMALB C, C1, C2, D1, G (C = Tunagrahita ringan, C1 =
Tunagrahita sedang, D1= Tunadaksa sedang, G= Tunaganda).
3. Pembelajaran
untuk satuan Pendidikan Khusus SDLB,SMPLB, SMALB C, C1, D1, G menggunakan
pendekatan tematik.
4. Stuktur
kurikulum pada satuan Pendidikan Khusus SDLB, SMPLB mengacu pada struktur
kurikulum SD dan SMP dengan penambahan
Program Khusus sesuai jenis kelainan, dengan alokasi waktu 2 jam / minggu.
Untuk jenjang SMALB, program khusus bersifat kasuistik sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan peserta didik tertentu, dan tidak dihitung sebagai beban belajar.
5. Program
Khusus sesuai jenis kelamin peserta didik meliputi sebagai berikut :
a. Orientasi
dan Mobilitas untuk peserta didik tunanetra.
b. Bina
Komunikasi, Persepsi bunyi dan Irama untuk peserta didik tunarungu.
c. Bina
Diri untuk peserta didik Tunagrahita Ringan dan sedang.
d. Bina
Diri dan Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa, Tunadaksa sedang dan
Tunaganda.
e. Bina
Pribadi dan Sosial untuk peserta didik Tunalaras.
6. Jumlah
dan alokasi waktu jam pembelajaran diatur sebagai berikut :
a.
Jumlah jam pembelajaran
SDLB A, B, D, E kelas I, II, III berkisar antara 30-34 jam pmbelajaran / minggu
dan 36 jam untuk kelas IV, V, VI. Kelebihan 2 jam pembelajaran dari SD umum
karena ada tambahan mata pelajaran program khusus.
b.
Pada SMPLB A, B, D,
E kelas VII, VIII, IX adalah 36
jam/minggu.
c.
Pada SMALB A, B, D, E
kelas X, XI, XII adalah 38 jam /minggu sama dengan SMA umum. Program khusus
pada jenjang SMALB bersifat fakultatif dan tidak termasuk beban pembelajaran.
d.
Jumlah jam pembelajaran
SDLB, SMPLB, SMALB C, C1, D1, G sama dengan jumlah jam pembelajaran pada SDLB,
SMPLB, SMALB A, B, D, E, yang penyajiannya melalui pendekatan tematik.
e.
Satuan pendidikan
khusus SDLB dan SMPLB dapat menambah maksimum 6 jam pembelajaran/ minggu untuk
keseluruhan jam pembelajaran, 4 jam untuk tingkat SMALB sesuai kebutuhan
peserta didik dan satuan pendidikan yang bersangkutan.
7. Muatan
isi pada setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut :
a. Muatan
isi mata pelajaran program khusus disusun tersendiri oleh satuan pendidikan.
b. Muatan
isi mata pelajaran SMPLB, bidang akademik mengalami modifikasi/ penyesuaian
dari SMP umum sehingga menjadi sekitar 60 %-70%. Sisanya sekitar 40% - 30%
muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional.
c. Muatan
isi mata pelajaran untuk SMALB A, B, D, E bidang akademik 40 %-50%, dan sekitar
60%-50% bidang keterampilan vokasional.
d. Muatan
isi mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar, tingkat
terampil dan tingkat mahir. Jenis keterampilan diserahkan kepada satuan
pendidikan disesuaikan dengan minat, potensi, kemampuan dan kebutuhan peserta
didik serta kondisi satuan pendidikan.
e. Muatan
kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB C, C1, D1, G lebih ditekankan pada kemampuan
menolong diri sendiri dan keterampilan sederhana yang memungkinkan untuk
menunjang kemandirian peserta didik. Oleh karena itu, proporsi muatan
keterampilan vokasional lebih diutamakan
C . Beban Belajar
Beban
belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam pembelajaran setiap
minggu setiap semester dengan system tatap muka, penugasan terstruktur, sesuai
kebutuhan dan cirri khas masing-masing. Beban belajar yang disajikan disini adalah beban belajar system paket.
System paket adalah system menyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuki setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan.
Kegiatan
tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut :
a. SD/MI/SDLB
berlangsung selama 35 menit
b. SMP/MTs/SMPLB
berlangsung selama 40 menit.
c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
berlangsung selama 45 menit.
TABEL BEBAN BELAJAR
KEGIATAN TATAP MUKA KESELURUHAN UNTUK SETIAP SATUAN PENDIDIKAN
Satuan
Pendidikan
|
Kelas
|
Satu
jam pemb. tatap muka
(menit)
|
Jumlah
jam pemb. Per minggu
|
Minggu
Efektif Per tahun Ajaran
|
Waktu
Pembelajaran Per tahun
|
Jumlah
jam per tahun (@60 menit)
|
SD/MI/SDLB
|
I
s.d III
|
35
|
29-32
|
34-38
|
986-1216
jam
Pembelajaran
(34510-42560
menit )
|
575-709
|
IV
s.d VI
|
35
|
34
|
34-38
|
1156-1292
jam pembelajaran
(40460-45220
menit)
|
675-754
|
SMP/MTs/SMPLB
|
VII
s.d IX
|
40
|
34
|
34-38
|
1156-1292
jam pembelajaran
(46240-51680 menit)
|
771-861
|
SMA/MA/SMALB
|
X
s.d XII
|
45
|
38-39
|
34-38
|
1292-1482
jam pembelajaran
(58140-66690
menit)
|
969-1111,5
1026
|
SMA/MAK
|
X
s.d XII
|
45
|
36
|
38
|
1369
jam pembelajaran (61560)
|
(Standar
minimum)
|
Penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik.
D.
Kalender
Pendidikan
Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari ,libur.
1.
Alokasi
waktu
Waktu
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan local,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
2.
Penetapan
Kalender Pendidikan
Permulaan
tahun ajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahhun
berikutnya. Pemerintah pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari
libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
TABEL
KALENDER PENDIDIKAN
NO
|
KEGIATAN
|
ALOKASI
WAKTU
|
KETERANGAN
|
1
|
Minggu efektif
belajar
|
Minimum 34 minggu dan maksimum 38
minggu
|
Diggunakan untuk kegiatan pembelajaran
efektif pada setiap satuan pendidikan
|
2
|
Jeda tengah
semester
|
Maksimum 2 minggu
|
Satu minggu setiap semester
|
3
|
Jeda antar
semester
|
Maksimum 2 minggu
|
Antara semester 1 dan 2
|
4
|
Libur akhir
tahun pelajaran
|
Maksimum 3 minggu
|
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun pelajaran.
|
5
|
Hari libur
keagamaan
|
2-4 minggu
|
Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
|
6
|
Hari libur
umum / nasional
|
Maksimum 2 minggu
|
Disesuaikan dengan peraturan
pemerintah.
|
7
|
Hari libur
khusus
|
Maksimum 1 minggu
|
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
cirri kekhususan masing-masing.
|
8
|
Kegiatan
khusus sekolah/ madrasah
|
Maksimum 3 minggu
|
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
|
BAB III
KESIMPULAN
1. Standar
isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
criteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar
isi memuat kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan kalender pendidikan/akademik.
3. Struktur
kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
4. Beban
belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui system tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
5. Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa,
E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya