Sesuai Ikhtiar??


Tujuan Bekasi – Bogor. Empat sekawan.

Ketika kereta mulai berhenti tepat di tempat kami menunggu, tanpa komanda satu persatu dari kami memasuki gerbong pertama ( khusus perempuan ). Penuh. Beberapa penumpang wanita tampak berdiri. Lelah rasanya jika sedari tadi kami sudah berdiri menunggu, sekarang harus berdiri lagi.
Salah satu dari kami tidak keberatan jika harus berdiri .  mungkin agak malas juga menyusuri gerbong yang lain, karena belum tentu di gerbong yang lain ada tempat kosong untuk duduk.
“ udahlah disini aja, disana juga belum tentu ada yang kosong!” seru salah satu temanku.
“ coba dulu, yuk! Siapa tau ada. “ yang satunya lagi menimbali.
“okelah, hayuk! Namanya juga ikhtiar. “ sahutku bersemangat. Lelah juga sebenarnya jika harus berdiri lagi.  Walaupun di ujung gerbong sana tidak ada yang menjamin ada bangku kosong untuk melepas  lelah. Hanya ikhtiar dengan berprasangka baik.
Temanku terpaksa ikut menyusuri gerbong dengan malas.
satu, dua gerbong kami lewati. Belum juga mendapatkan tempat duduk. Kami hampir menyerah karena lelah. Akhirnya di gerbong yang terakhir ada 2 deret bangku panjang yang hanya diisi oleh beberapa penumpang. Akhirnya lelah dalam ikhtiar itu terbayar dengan indah.

Hhmm....jika dipikir-pikir, mungkin begitulah jodoh. Diberikan sesuai ikhtiar. Ada 2 pilihan. Pertama, cukup berhenti di gerbong pertama dan kita mendapatkan sesuai ikhtiar kita. Kedua, menjemput sesuatu yang lebih baik lewat ikhtiar yang panjang, dengan lebih sabar..sabar..terus berprasangka baik bahwa “mungkin ada”. Biarlah lelah memperbaiki diri dan sabar dalam menjemput yang lebih baik yang Dia janjikan .

@Gerbong kehidupan 121013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar