Love Emak Forever


Aku akan ceritakan tentang seseorang…

Dia seorang wanita..
Yang Sederhana dalam diamnya.
Yang mempunyai tatapan cinta..dalam setiap sorot matanya.
Tapi tak kupungkiri bahwa dia adalah wanita yang tertinggal dalam kehidupan. Pendidikannya sangat rendahan..dia tidak tahu bagaimana harus memulai hidup dengan kemewahan ilmu. Yang dia tahu hidup dimulai dengan  berusaha..yang penting halal.
Dia membanting tulang..demi yang ‘penting halal’. Dia terlihat tua sebelum waktunya. Keriput wajahnya kian terlihat..padahal jika aku bandingkan dengan wanita seumurannya..pasti dia masih terlihat cantik dengan paras miraclenya.
Wanita itu adalah emakku…
Ibu yang telah menjadi perantara hadirnya diriku didunia ini.
Dia wanita sederhana…tak indah dalam bentuknya.
Maupun dalam kehidupannya. Sekilas kupikir tak ada yang istimewa..
Sedikit aku akan ceritakan perjalanan kecilku bersamanya..hanya sedikit kenangan, sangat sedikit.. Hanya  43 % dari usia ku yang kini 23 tahun. Dibandingkan kenangan yang kutores bersama yang lain..
Aku masih sangat ingat…emak setiap malam bangun untuk memulai pekerjaan, membuat bubur kacang hijau yang akan kujual disekolah. Waktu itu aku masih duduk di bangku SD. Setiap malam emak melakukan rutinitas itu demi membantu ayah mencari ‘yang halal’ untuk keperluan sekolah kami…tanpa pernah melampiaskan lelahnya pada kami..
Setiap paginya dia kesawah dan keladang…demi’ yang halal’ pula..
Tentu tanpa mengeluh…

Kadang emak memarahi kami karena ndak mau kesawah..heee
"kan panas mak'..alasan populer yang aku dan kedua kaka ku selalu lontarkan pada emak.
ah..emak,sekarang jika aku mengingatnya aku sangatlah malu.
karena panas..emak rela membungkus badannya dengan baju panjang,celana panjang..dan topi ala petani diiringi masker menutupi sebagian wajahnya. Kalau dari kejauhan, entah siapa. laki-lakikah atau perempuankah. yah..begitulah emakku. Demi yang HALAL. Demi kami dan keluarga...dia lupakan pamor dirinya.

Kenangan yang walau sedikit itu kini membekas.. terukir indah didinding hatiku.

Emak...bukan wanita cerdas dan kaya..tapi keagungan dan ketulusannya lah..dia terlihat cerdas dalam menyikapi hidup dan hatinya kaya dengan kemuliaan.

Oh..emak
jika teringat semua..hati ini cuma terasa teriris dalam ketidakmampuan..bagaimana aku hendak membalasnya. tiada bandingan kasih sayangmu.
Apalagi teringatku pada suatu sore...
ketika aku datang padamu merengek-rengek meminta makanan yang hendak kau makan.
dengan rela kau tak jadi memasukkan makanan itu kemulutmu..kau berikan padaku sambil tersenyum penuh bahagia.

Dua tahun yang lalu..setelah 8 tahun aku mengembara meninggalkan mu di gubuk kecil itu.
Aku pulang tanpa kebanggaan..tapi kau masih menyambutku dengan penuh syukur.
Kau masakkan semua makanan kesukaanku..
Kau rela menghabiskan tabunganmu..yang bertahun-tahun kau simpan demi aku yang baru datang menyapamu setelah sekian lama..
tapi kau berusaha sembunyikan itu..entah kenapa. Kau selalu menjaga prasaan anak-anakmu.
emak..emak..

wanita tua itu..memancing tangisku.

Kini..
Hanya jemari ini yang bisa melukiskan semua kenangan bersamamu..
tanpa wujud..aku tak bisa hadir didekatmu.
emak..kutitipkan engkau pada-Nya saat ini.
Dulu dan sekarangmu tetaplah sama...Penuh kasih...Penuh cinta. dalam diammu ada kelembutan.
Dalam marahmu ada kekhawatiran untukku..agar aku tidak begini dan begitu. Marahmu sesungguhnya adalah kasih sayang.

*****
Inilah ceritaku tentang wanita tua itu..emakku tercinta.
semua orang tentu punya kenangan walaupun hanya secuil, dan seburuk apapun emak..dia pernah memanggil kita dengan "sayang' "anakku". Untuk itu..ingat-ingatlah..kenangan itu.
dikala kau sedang kesal padanya mungkin karena suatu sebab. 
atau kau merasa diganggunya..
atau kau merasa dia tidak adil padamu.
Ingat-ingatlah wajah tuanya sekarang...jemarinya yang keriput dulu pernah mengelus rambutmu.
senyum mudanya pernah menghiasi hari-harimu.

Ingatlah Allah letakkan surga ditelapak kakinya..
jangan kau sia-siakan!

"Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

Penjelasan:
Kalau berbakti masuk surga dan kalau bersikap durhaka kepada mereka masuk neraka.

sebelum terlambat..izinkan aku memelukmu..disuatu hari nanti.
sebelum terlambat izinkan aku mencium tangan rentamu.
sebelum terlambat...Ya Rabb...izinkan aku..menyadari bahwa ia adalah ibu yang pernah mempertaruhkan nyawanya untukku...
*****
Sebening tetesan embun pagi..
secerah sinarnya mentari.
bilaku tatap wajahmu ibu..
ada kehangatan didalam hatiku
air wudhu selalu membasahimu
ayat suci selalu dikumandangkan...
suara lembut penuh keluh dan kesah ....berdoa untuk putra putrinya..

oh ibuku..
engkaulah wanita yang kucinta..selama hidupku.
maafkan anakmu..
bila ada salah.

pengorbananmu tanpa balas jasa..

Ya Allah ampuni dosanya..sayangilah seperti menyayangiku.
berilah ia kebahagiaan di dunia juga diakhirat...(lirik shaka)
Aamiin.



Diruang rindu aku mengingatmu..@LOVE EMAK FOREVER....







Tidak ada komentar:

Posting Komentar