Walaupun cuma receh

.....Perjalanan sore ini membuahkan satu pelajaran...pelajaran sederhana namun penuh makna.

Bismillahirrahmanirrahiim.

Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya angkot yang kosong pun melintas dihadapanku. tanpa perlu aba-aba..si sopir pun menghentikan mobilnya.
Alhamdulillah..tak terlalu penuh dengan penumpang.bisa duduk dengan nyaman tanpa desak-desakkan. :)

sekitar tiga meter kemudian ada seorang ibu-ibu dengan gembolan belanja yang lumayan banyak ikut naik dan duduk tepat disebelahku.
tatapan kami bertemu disertai senyum.
angkot melaju dijalurnya dengan kecepatan sedang. Kadang si angkot terpaksa berhenti dan merayap diantara teman-temannya yang lain, karena sikomo lewat alias macet. Sudah menjadi pemandangan biasa bagiku, tempat-tempat rawan kemacetan sudah pasti akan dilewati angkot yang aku tumpangi.
Diantara kemacetan itu, naik dua orang pengamen dengan gaya "anak metal" tubuh dipenuhi tato dan anting besar menghiasi telinganya. Dengan suara parau mereka membawakan lagu yang .(.maaf.).tidak jelas. sambil berteriak-teriak. matanya menatap satu persatu penumpang yang ada didalam angkot itu. UUD..Ujung-ujungnya Duit receh..yang gede juga boleh.
Ada beberapa penumpang yang cuek bebek..buang muka..da yang pura-pura lihat keluar jendela. (kayanya begitu..).ada yang asyik dengan teman obrolannya. Yah..ada juga yang memberi cepe..dua cepe dan gopek. dan kulihat siibu disamping mengeluarkan receh pula. setelah mendapatkan uang..dua pengamen itu pun turun.

Tidak lama kemudian masih pada jalur angkot yang merayap..naik lagi seorang pemuda yang sama..meminta sambil memaksa. Semua yang diangkot diam tidak bersua. kecuali si ibu. Dia kembali mengeluarkan duit recehnya dan diberikan pada di pengamen kedua.
Setelah si pengamen itu turun..penghuni angkot banyak yang menggurutu..
macam-macamlah...

Dipertigaan..jalur sudah mulai lancar...tapi angkot terpaksa berhenti kerena dihalangi si lampu merah.
hhmm...naik lagi pengamen berkaus biru dengan gitar kecil ditangannya..lumayan nih. lagu yang dibawakannya enak didengar. Si ibu dengan senyum kembali membagi uangnya...kali ini bukan receh, tapi lembar seribuan (apa recehnya sudah habis ya..pikirku).

angkot melaju kembali..
Ku tatap si Ibu itu sejenak..aku mulai berpikir, dari tadi hanya si Ibu itu yang dengan ringannya mau membagi duit didompetnya...walau yang mengamen bukan pengamen sebenarnya( maaf klo pengamenkan nyanyinya jelas..dan ga maksa). 4 pengamen yang silih berganti..semua dapat jatah dari si ibu. Walau banyak yang mengerutu dengan kehadiran mereka..tapi si ibu tetap tersenyum menyambut tingkah "unik" pengamen-pengamen itu.

belum selesai ku renungkan sesuatu..eh..ada pengamen lagi, mengamen tanpa nyanyi..cuma keprak-keprok. trus menadahkan tangan minta duit. Langsung mataku menoleh pada si ibu, dia kembali membagi duit lembaran seribunya pada sipengamen itu.

Subhanallah..
Semua pengamen yang menaiki angkot itu..mendapat jatah dari si ibu. Apa motivasi si ibu itu.?.dia rela memberikan uangnya pada beberapa pengamen yang sebenarnya "tak layak" untuk dikasihani. karena caranya yang memaksa...("tak layak"Pendapat salah satu penumpang yang menggerutu)
Apakah karena takut dengan kehadiran mereka jadi si ibu terpaksa mengeluarkan recehnya?
aku semakin penasaran dengan pertanyaan-pertanyaanku sendiri.

Akhirnya ku buka percakapan dengannya. ku awali dengan obrolan-obrolan ringan.
dan pertanyaan yang muncul dalam hatiku tak kuasa untuk kupendam.
" Bu..koq daritadi saya perhatiin, smua pengamen ibu kasih duit sih?padhal kan yang diterminal tadi pengamennya kaya gitu."
"hehheehh" dia hanya terkekeh.
"hhmm..apa karena takut bu sama penampilan mereka?takut diapa-apain mungkin klo kita ga ngasih." tanyaku lagi..sedikit ragu.
"bukan begitu juga neng...cuma receh  ya...kasih aja.  ga perlu liat mereka siapa. klo mereka bisa seneng sama receh yang kita kasih, kan kita juga seneng.hehe" jawabnya singkat disertai senyum lebarnya.
aku hanya mengangguk-angguk mengiyakan.
"emang sih kadang kita males ngasih ke brandalan kaya gitu, mending ngasih ke yang lebih butuh. tapi hari ini yang ngamen pada begitu semua..ya..emang rezky dia. berarti dia butuh kan ?walaupun kita cuma bisa ngasih recehan yang ga seberapa. Tapi kita udah buat mereka seneng. Ya..setelahnya mah Allah yang tahu buat apa receh dari kita tadi. bukan urusan kita lagi.."ujar si ibu lagi dengan santai..dengan senyum. Subhanallah..


Ya Rabbi...
Keikhlasan itu terjadi dalam tindakan yang spontan..tak perlu mikir ini itu..yang penting ngasih karena ALLAH..walaupun cuma receh. Tak perlu untuk apa mereka mempergunakan itu..setelahnya biar ALLAH yang tahu..urusan kita hanya membuat oranglain senang dan membagi rezki yang ALLAH berikan..urusan ini antara kita dan ALLAH.




Terimakasih guru kehidupan..kuliah diperjalanan sore ini berharga sekali untuk memulai meluruskan niatku kembali.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar