Sahabat bagai Obat



Bismillahirrahmanirrahim
Ketika kupandangi obat-obat itu..perut dan mulutku bersekutu untuk menolaknya..tapi siapa sangka jika nanti kesehatanku semakin memburuk. Tentu aku pula yang akan merasakannya..
Akhirnya…3 macam bentuk tablet berwarna warni itu kupaksa masuk kedalam rongga mulutku..dengan bantuan segelas air putih,,,
……
Terdiam sejenak dalam renunganku..tentang obat-obat itu..
Disini bukan aku hendak ceritakan penyakitku ataupun fungsi macam-macam obat itu…tapi ada satu pelajaran berharga yang kudapat hari ini…
Obat..adakah yang dengan senang hati meminumnya?sungguh rasa obat itu PAHIT. Pahit namun menyembuhkan…
Dan yang kurenungi saat ini adalah tentang  sahabat…
*~* Sahabat bagaikan Obat*~*
Ketika seorang sahabat membeberkan keburukan-keburukan kita…lalu menegur kita dengan kerasnya…sekilas tentu terlihat..bahwa dia bukan ‘sahabat’. Menurut kita sahabat itu adalah yang selalu melindungi..mendukung setiap apa yang kita lakukan…ada disetiap suka dan duka…
Selama ini kita terperangkap dengan pikiran bahwa seorang sahabat…itu selalu memberi kebahagiaan buat kita.
Tapi..sesungguhnya cara seorang  sahabat menunjukkan sayangnya pada kita pun bisa dengan cara yg tidak kita sukai..yah..seperti obat. Pahit tapi menyembuhkan..
Dia tidak mendukung kita jika memang itu sebenarnya tidak baik untuk kita…
Dia memperlihatkan semua keburukan kita…seperti  memberikan sebuah cermin agar kita memperbaiki diri.
Teguran-tegurannya kadang menyakiti hati..
Membuat kita kadang berpikir…begitukah seorang sahabat?
Tapi…pikirkanlah…dia selalu ada disaat  kita terjatuh..dalam keburukan-keburukan yang kita lakukan sendiri tanpa kita sadari..dia berikan obat yang sangat pahit..agar kita ‘sembuh’ dan ‘sehat’ kembali..
Agar kita dekat kembali pada-Nya..agar kita merenungi kembali kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan…
Semua yang sahabat lakukan mungkin tidak sesuai keinginan kita…tapi begitulah obat, suatu saat dia akan menyembuhkan..membuat jiwa dan hati kita ‘sehat’ kembali karena teguran2nya lalu memapah kita untuk kembali mengatur langkah di jalan-Nya..
Jangan kecewa jika dia menegurmu bahkan menyebutkan keburukanmu…sesungguhnya itu adalah obat..agar kita ‘sembuh’ dari jalan yang salah..
……..
Untuk sahabat2ku yang tak mungkin aku sebutkan…terucap syukur yang teramat sangat…bahwa mengenal kalian aku seperti dilimpahi rezky dari-Nya..

Jazaakumullah khairan katsiir…
Untuk obat-obat yang kalian berikan disaat aku lemah dalam langkah..
Bahkan kadang saat futur mulai merenggut hati dan perbuatanku..kalian datang memberikan ‘obat’. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar