Niat dan Tekad

....Dengan Asma Allah, Zat Yang Maha Agung.
Betapa rindu hati ingin menikmati malam bersama-Mu.Mengadukan semua keluhku..dalam diam yang selama ini tertahan.
***.
Lelah selepas pulang kuliah..shal bersandar disebuah kursi panjang .Dia membuka Laptop kecilnya...sekedar menghilangkan penat. Hmm....sudah lama tidak bersua di dunia maya..bagaimana ya kabar sahabat-sabahat tercintaku. Tulisan-tulisan mereka yang sering menjadi penyejuk hatiku. Aku rindu mereka..”selorohnya pelan.....
Akhirnya tidak tertahan pula rasa rindunya untuk sekedar menyapa mereka di dumay.
Banyak permintaan pertemanan..shal langsung mengomfirmasi semua. 3 undangan acara. 1 undangan walimahan seorang sahabat FB .seketika  Senyum simpul terhias bibirnya..
Aduhai sahabat, begitu jauh jarakmu....salam sayang dan doa insya ALLAH akan ku kirimkan sebagai kado di hari bahagiamu. Tulis shal di wall acara.
Yang menarik perhatian shal adalah pesan berjubel di inboxnya. ada 10 pesan masuk ditambah 120 pesan yang belum sempat dibacanya. Lekas dia membuka inbox...diperiksanya satu persatu. Kebanyakan pesan dari group dan klub-klub  kajian yang dia ikuti di FB. Sungguh  sangat bermanfaat kiriman-kiriman itu. Untuk menambah wawasan nya..tentang dunia islam, tidak hanya didunia nyata di dunia maya pun bias belajar ilmu agama. Di antara pesan-pesan itu, ada satu pesan “ tanpa judul”. Pengirim “ Arkan si pembelajar “. Penasaran ....Siapakah gerangan ini.??shal membatin.
Bismillah. Shal membuka pesan dari si pengirim yang begitu asing baginya. Jarang sekali nama itu muncul diberanda FB nya, atau shal saja yang merasa memang tidak terlalu memperhatikan nama-nama sahabat yang berjenis “ikhwan” itu ^_^”. Pikir shal.
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..
Teruntuk hamba ALLAH yang bertabir dalam istikharahku.
( kening shal seketika berkerut. Semakin penasaran.)
Afwan sebelumnya tidak maksud menggoda apalagi mencela dengan datangnya pesan ini di inbox mu..hanya karena niat dan tekad yang menghantarkan ku untuk berikhtiar di jalan~NYA karena agama.
Yaa ukhti fillah ..setelahnya aku mohon jangan kau membenci atau mencela apalagi memutuskan silaturrahmi denganku disebabkan tulisan yang sedang kau baca ini. Niat dan tekad adalah ikhtiarku. Faidzaa ‘azamta fatawakaltu ‘alallah..
Sebelumnya dan sebelumnya...
Aku tidak pernah mengenal siapa dirimu.
Tinggal dimana dan bagaimana bentuk parasmu.
Yang aku hanya tahu..
Nama  akun “ SEBENING KILAU EMBUNI”
Kota asal “di sudut bumi pertiwi”
Dan tulisan-tulisan mu yang bernuansa islami..Subhanallah.
Ya ukhti...aku ingin mantabkan hati lewat ta’aruf jika dirimu berkenan. Niat dan tekad ini membuatku memberanikan diri menyatakan niat suci yang telah lama tersimpan di dasar hati.
Aku hanya hamba ALLAH yang tak punya apa-apa. Sebab itu aku tak berani janjikan apa-apa. Jangankan harta, cintapun aku belum punya. Aku hanya berikhtiar dan berdoa untuk menemukan apa yang telah dituliskan oleh~NYA.
Aku tak ingin berbanyak cakap dengan segala kelembutan...karena bahasa dengan kata-kata yang lembut pun bisa merusak benteng hati dan keyakinan. Tentu dirimu  lebih tahu akan kalimatku ini.
Ya ukhti...bersama tulisan ini aku  sertakan biodata yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan jikalau kau ingin menentukan pilihan. Aku sertakan pula nama dan no.HP Murabbi . untuk salah satu ikhtiar yang syar’i tentunya. Sebelumnya lewat percakapan ukhti dan teman-teman, aku tahu bahwa kamu adalah ‘Akhwat tarbiyah’. Sebab ini pula yang menjadi keyakinanku untuk menentukan pilihan.
Demikianlah, segala puji hanya bagi ALLAH..niat ini telah tersampaikan. Allahu’alam bidzaatis shuduuri...jika dirimu berkenan untuk melanjutkan ta’aruf ini maka balaslah pesanku dalam sebulan aku akan menunggu, namun jika hatimu meragu dan tak inginkan semua ini, tak apa jika tak kau balas pesanku ini dalam sebulan..selepas ini semoga ukhuwah tetap terjaga dan terbingkai dalam Rahmat~NYA..Aamiin.
Jazaakillahu khairan katsiir..
Baraakallahu fikii...
Arkan Al Aslam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Deg ...Masya Allah....apakah ini pilihan yang Kau tawarkan untukku ya Rabb.? Atau diriku telah menjadi fitnah bagi kaum Mu . Adam. Atau ini cara Mu yang Kau tunjukkan pada ikhwan itu. Hingga ia sampaikan niatnya padaku?....lirih shal setelah membaca isi pesan itu .kini dibenakknya dipenuhi keluh.. resah dan bimbang mengkabuti hati.
Sejenak shal membaca dengan cermat biodata yang  dilampirkan oleh si arkan yang mengiriminya pesan tadi. “ hhmm…tempat tinggalnya tidak jauh dariku, hanya berjarak melewati dua kabupaten. Pekerjaan, guru honorer di sebuah SDIT swasta.” Celotehnya sendiri sambil matanya melirik kosong kesna kemari..

Senja tiba di pelupuk mata....shal menyimpan semua cerita kebingungan  ini dalam hati. Dia bergegas pulang.
***
Ya ALLAH yang Maha Mengetahui segala isi hati...teguhkanlah hatiku pada agama~MU.
Dalam keyakinan dan cemasku aku letakkan segala pengharapan hanya pada~MU.

Bulir hujan berdenting diantara dedaunan...menyentak hati yang sedang menunggu.
 Sudah 2 minggu tak ada pesan di inbox arkan, terutama pesan dari Sebening kilau Embun  yang sedang dinantinya.Arkan merasa malu jika memikirkan kembali apa yang dia lakukan tempo itu. Meminta seseorang untuk berta’aruf. Teman di dunia maya...entah benar atau tidak apa yang dia lakukan itu. Namun, arkan sangat yakin pikiran yang terlintas dalam istikharahnya itu adalah petunjuk dari Allah. Sebelumnya arkan sudah 2 kali  berta’aruf lewat perantara Murabbinya. Tapi Allah belum memberikan jawaban atas doa-doanya. Dan baru kali ini niat dan tekad yang kuat menjadi ikhtiar untuk mencari tulang rusuknya, yang mungkin ada di dunia maya.
Wallahu’alam....(belum menjadi Takdir masih dalam Rahasia Ilahi)..batinnya berseloroh
Sudah 2 minggu pula sejak pesan itu dillayangkan arkan pada si pemilik akun sebening kilau embun, si sebening kilau embun tidak pernah hadir di beranda dunia maya. Dia menonaktifkan akun FB nya.
Astaghfirullah ...
Afwan ya ukhti..telah mengganggumu dan aktivitasmu di FB. Ucapnya karena rasa bersalah.Hatinya kini memilu karena mungkin ini salahnya..
Bismillahi tawakaltu ‘alallahi. Innallaaha ‘aliimuun hakiim..”bisiknya lagi pada diri..menguatkan kembali niatnya yang mulai rapuh.

Tok..tok..tok...
Suara itu memenuhi ruangan kamar arkan, mengagetkan. Terlihat seseorang menunggu diluar menunggu untuk dibukakan pintu.
“Assalamu’alaikum...”
“wa’alaikumsalam warahmatullah...”sahut arkan dari dalam sambil bergegas membukakan pintu.
“ hai rasyid, apa kabar?” berseri wajah arkan ketika dia menerima seorang tamu, yang ternyata sahabat lamanya sewaktu kuliah dulu. Dia mnyapa rasyid dengan wajah ceria.
“khair walhamdulillah , kamu sendiri bagaimana sekarang?’
“ alhamdulillah seperti yang kau lihat sekarang, sehat wal’afiat kan.”
“ayolah masuk dulu!” arkan merangkul bahunya dan mengajak rasyid masuk.
Obrolan pun mengalir sahut menyahut. Seputar kegiatan mereka masing-masing dan pada akhirnya obrolan mengarah pada target masa depan.
“ wah, aku tak sangka kau berani melakukan hal itu..” tanggapan rasyid, setelah arkan ceritakan semua yang sedang terjadi padanya.
Arkan hanya tertunduk malu...
“hahay...kenapa diam, tak usah malu!’’ ternyata rasyid bisa merogoh isi hati arkan.
“justru aku malah salut padamu, cara yang kau lakukan begitu rapih dan syar’i sob. Insya ALLAH. Kamu tahu teman ku pun ada yang melakukan hal sepertimu...mencari tulang rusuknya didunia maya....” Spontan arkan menoleh dan tertarik dengan kalimat terakhir rasyid.
“ Lalu..???”
“ tapi sayang sob, jalan yang di tempuh tak sesuai syari’at, tanpa perantara dia meminta no. Ponsel si akhwat dan terus menghubunginya dengan mengumbar kata-kata manis bernuansa islami dan janji-janji. Yah, kita tentu tahu, bahwa kaum hawa itu mempunyai hati selembut salju,jika disentuh oleh kehangatan sedikit maka salju itu akan meleleh...”
“ ah..kamu bisa aja ya mendeskripsikan hati wanita itu...hmm..sebab sudah pengalaman ya?heheh..” arkan menyela cerita rasyid dengan sedikit candaan.
Rasyid  hanya senyam-senyum....sambil reflek garuk-garuk kepala (kebiasaan jika dia salah tingkah).
“.....dan si akhwat pun sangat berharap, namun hal yang tidak aku sangka, si ikhwan tadi ternyata tidak hanya melakukan hal itu pada satu akhwat, dia juga meminta no. Ponsel dari akhwat-akhwat yang lain. Na’udzubillah. Walhasil, ya si akhwat yang akhirnya tahu apa yang dilakukan si ikhwan itu padanya, sangat..sangat terluka.”
Cerita Rasyid sambil menatap arkan, seakan menyampaikan pesan lewat tatapan lembutnya.
“ Afwan, sob aku ceritakan ini padamu agar kita dapat mengambil ibrahnya, agar kita berhati-hati dengan hati...terutama hatinya kaum hawa. Kasihan bukan jika kita harus menyakiti mereka karna perlakuan kita. Tapi aku yakin sobatku yang satu ini punya niat yang tulus dan benar-benar berlajan di syari’at~Nya. Insya ALLAH” lanjut rasyid diakhiri dengan nasihat yang menyentuh hati arkan.
“ Insya ALLAH..Syukran sob, Semoga ALLAH Ridhoi niatku”
Rasyid menepuk pundak arkan seraya mengaminkan.
“ Tetaplah menunggu dengan sabar, setelah kau berikhtiar dan berdoa. Jawaban dari Allah apapun itu adalah yang terbaik” Pesan terakhir rasyid sebelum akhirnya ia pamit pulang.
 Rasyid sendiri sudah menikah dan telah dikaruniakan seorang putri yang sekarang berumur 3 tahun. Dia menikah dengan seorang Akhwat rekomendasi dari kakak perempuannya.
***
Lelah hari ini lenyap seketika....
Sebongkah kebahagiaan kini berkarang dihati arkan. Ketika ia membuka FB, ada akun sebening kilau embun  yang kembali bersua.
Bismillahi..”Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibadah yang baik” HR. Abu Daud’
Status yang dia update sore ini, setelah beberapa minggu dia menghilang dari dunia maya. Setidaknya ada rasa lega di wajah arkan setelah melihat  kembali aktivitas sebening kilau embun, walaupaun  setelah arkan membuka inbox tidak ada pesan balasan darinya.
Ah....statusnya menjadi penyemangatku. Sangat tepat sekali untuk menggambarkan keadaanku saat ini. Husnudzon Lillaah....apapun jawaban yang Allah berikan atas doa dan ikhtiarku adalah yang terbaik dari yang baik. Alhamdulillah wasyukurillah” gumam arkan dengan penuh semangat
Arkan termenung sejenak dalam pikirnya.sepertinya sudah sebulan semenjak pesan itu dilayangkan pada sebening kilau embun tapi saat ini arkan .belum menerima balasan darinya.
“Ah.. Bukan waktunya lagi aku harus memikirkan hal itu. Yang telah berlalu adalah keputusan~NYA..ada rahasia lain yang belum Dia tampakkan padaku...”ujar arkan menyemangati diri sendiri.
Bila hatimu selalu terjaga karena Allah, pastilah baik pula semua jalan hidupmu...baca lagi Surah An-Nur...!! pesan dari Murabbi pada halaqoh pekan ini semakin menambah kekuatan dan kepasrahan arkan di jalan~NYA.
Hari ini adalah saatnya bersilahturahmi...
Arkan memiliki dua hari untuk berlibur setelah lima hari penuh dia habiskan untuk mengajar di sekolah ,dia tidak ingin membuang-buang waktu dirumah tanpa kegiatan. Lalu Arkan membuat daftar kunjungan, daftar terakhir adalah bersilaturrahmi kerumah Rasyid sahabat lamanya di hari kedua. Sebelum berangkat arkan menyempatkan diri menyapa dunia maya dengan sederet kata bersemangat. Namun ada yang lain hari ini.satu pesan di inbox. Kaget bercampur heran. Sebening embun pagi mengiriminya pesan...
Wa’alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh.
Akhi Arkan Al Aslam yang di rahmati Allah....jazaakallah khairan katsiir, atas niat akhi ingin menjalin silaturrahmi di dalam keridhoan Allah.
Afwan sebelumnya...ini adalah hari terakhir dari tanggal dimana akhi mengirimkan pesan kepada saya tempolalu. Jika baru hari ini saya membalas dan berarti memberikan jawaban, ini adalah kuasa Allah. Begitu banyak pertimbangan yang saya konsultasikan terutama kepada Allah, Murabbi dan kepada keyakinan saya sendiri. Allah memberikan jawaban lewat istikharah dengan menumbuhkan keyakinan di hati saya untuk mengawali ta’aruf ini. Untuk selanjutnya Allahu a’lam, masih dalam rahasia~NYA.
Yang membuat saya mempertimbangan tarawan dari akhi adalah kesyar’i-an yang akhi telah tunjukan lewat cara akhi menyampaikan pesan kepada saya. Akhi melampirkan biodata lengkap dan memberikan no. Murabbi sebagai perantara ta’aruf kita. Akhi tidak mengganggu dan mengotori benteng hati saya dengan tidak meminta no.ponsel saya ( afwan...belajar dari pengalaman akhwat-akhwat sahabat saya yang berta’aruf lewat dunia maya). Sebab inilah saya menonaktifkan FB hampir sebulan agar akhipun tidak terkotori hatinya dan terganggu dengan aktivitas saya di FB. Selama akhi menunggu...
Bismillahi...
Ini no. Murabbi saya dan alamatnya. Silahkan akhi bersilaturrahmi kekediaman Murabbi saya, jika sekiranya belum goyah pendirian antum untuk berta’aruf. Saya telah titipkan biodata disana. Antum bisa membuat biodata kembali untuk diserahkan kepada Murabbi saya. Insya Allah, jika Allah meridhoi keberkahan akan membersamai kita..Aamin.
........................................
Subhaanallah walhamdulillah....
Sungguh Kau Pembuat skenario terbaik...jalan terbentang itu kau tampakkan ketika aku sangka inilah batas akhir perjalanan. Aku ingin berbalik kembali dan mengambil arah jalan~Mu yang lain.” Bisik arkan penuh syukur
Insya Allah biizdnillaah...” ucapnya.daftar kunjungan silaturrahminya bertambah satu, bukan untuk kunjungan yang terakhir, akan tetapi kunjungan yang pertama di hari esok. Liburan hari kedua.
Dia me tutup FB dengan sebuah status...
“ Iman paling afdhol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertai dimanapun kamu berada.” HR. Ath Thobari.
*** Embun pagi melumat cahaya mentari dalam bulirnya yang memilau...memambah koleksi keindahan semesta ciptaan~NYA. Subhanallah...  Beginilah skenario terindah-NYa.  



Terinspirasi dari kisah sahabat dumay....semoga Allah meRahmatinya.
Edit@note:setetes.embun


2 komentar: